Jakarta, CNN Indonesia --
Perang membara di perbatasan Thailand dan Kamboja, dipicu insiden serius yang terjadi di kawasan Candi Ta Muen Thom, salah satu situs kuno yang terletak di wilayah sengketa kedua negara.
Pemerintah Kamboja menuduh Thailand sebagai pihak yang memicu eskalasi terbaru setelah seorang prajurit Kamboja diserang secara fisik oleh tentara dan warga sipil Thailand pada Senin (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden tersebut terjadi di kompleks Candi Ta Muen Thom yang secara historis diklaim sebagai bagian dari wilayah Kamboja.
Phnom Penh mengecam keras kejadian itu dan menyebutnya bukan sekadar konflik perbatasan, melainkan serangan simbolik terhadap harga diri bangsa serta warisan budaya Kamboja.
Pemerintah juga menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan integritas teritorial mereka.
"Ini adalah pelanggaran terhadap hukum internasional dan kebenaran sejarah. Candi Ta Muen Thom merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa kami, dan klaim kami atas wilayah itu telah diakui dalam Konvensi Prancis-Siam 1907," demikian pernyataan resmi pemerintah Kamboja yang dikutip dari media lokal.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Candi Ta Moan Thom merupakan salah satu dari sejumlah situs kuno yang berada di garis perbatasan Thailand-Kamboja dan telah lama menjadi titik panas dalam hubungan bilateral.
Candi tersebut diyakini sebagai bagian dari teritori Kamboja berdasarkan Konvensi Prancis-Siam (Kini Thailand) 1907, serta didukung oleh peta-peta resmi dan pendaftaran situs di Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja.
Masuknya personel militer dan warga Thailand ke wilayah tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma-norma internasional dan merusak semangat kerja sama kawasan.
"Insiden ini mencederai nilai-nilai internasional dan merusak kepercayaan antara dua negara anggota ASEAN," lanjut pernyataan tersebut.
Perselisihan mengenai situs-situs kuno di wilayah sengketa bukan hal baru bagi kedua negara.
Selain Ta Moan Thom, ketegangan juga sempat pecah pada 2011 di kawasan Candi Preah Vihear, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang juga diklaim Kamboja berdasarkan putusan Mahkamah Internasional (ICJ).
Bentrokan saat itu menewaskan puluhan orang dan memaksa ribuan warga sipil dari kedua negara untuk mengungsi.
Akar konflik di balik candi
Thailand dan Kamboja berbagi garis perbatasan sepanjang 817 kilometer yang sebagian besar dipetakan oleh kolonial Prancis ketika menjajah Kamboja. Namun, perbedaan interpretasi terhadap peta dan perjanjian lama menjadi sumber utama sengketa.
Thailand hingga kini tidak mengakui yurisdiksi Mahkamah Internasional atas sejumlah wilayah perbatasan, termasuk area di sekitar candi-candi kuno seperti Ta Moan Thom dan Preah Vihear.
Di sisi lain, Kamboja menjadikan keputusan ICJ dan perjanjian Prancis-Siam 1907 sebagai dasar klaim historis dan hukum atas wilayah-wilayah tersebut.
Sengketa ini tidak hanya menyangkut batas negara, tetapi juga menyentuh aspek identitas nasional dan kebanggaan budaya.
Setiap klaim atas situs candi bersejarah dipandang bukan hanya sebagai soal kedaulatan, tetapi juga sebagai bentuk penjagaan atas warisan keturunan.