Update Perang Thailand-Kamboja: DK PBB Rapat & AS-China Buka Suara

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 08:02 WIB
Thailand mengerahkan jet tempur F-16 membombardir target militer di Kamboja setelah keduanya terlibat bentrokan di perbatasan hingga meluas menjadi peperangan.
Thailand mengerahkan jet tempur F-16 membombardir target militer di Kamboja setelah keduanya terlibat bentrokan di perbatasan hingga meluas menjadi peperangan. (Foto: AFP/STR)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk membombardir sejumlah target di Kamboja setelah keduanya terlibat bentrokan di perbatasan hingga meluas menjadi peperangan di perbatasan, Kamis (24/7).

Bentrokan bersenjata kedua negara yang paling parah sejak 13 tahun terakhir ini menewaskan 11 orang dan satu tentara Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thailand mengeklaim sebanyak 100 ribu warga sipil di perbatasan dievakuasi menjauh dari zona perang. Thailand juga telah mengimbau seluruh warganya di Kamboja untuk segera pergi dari negara itu di tengah peperangan yang masih memanas.

Berikut update perang Thailand vs Kamboja:

Saling menyalahkan

Baik Thailand dan Kamboja, kedua pihak saling menyalahkan atas bentrokan yang pecah sejak Kamis pagi hari di wilayah perbatasan yang disengketakan ini.

Eskalasi dengan cepat meningkat dari tembakan senjata ringan menjadi serangan artileri berat seperti rudal hingga jet tempur.

Aksi saling serang terjadi sedikitnya di enam lokasi yang tersebar hingga 209 km dari satu sama lain, di sepanjang perbatasan yang kedaulatannya telah diperselisihkan selama lebih dari satu abad ini.

DK PBB rapat darurat

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal menggelar rapat darurat terkait perang Thailand dan Kambobja ini pada Jumat (25/7) waktu Amerika Serikat.

Amerika Serikat, sekutu lama Thailand, mendesak kedua negara untuk mengakhiri aksi saling serang.

"Kami sangat cemas dengan eskalasi kekerasan yang meningkat di perbatasan Thailand-Kamboja dan berduka atas laporan keamanan warga sipil yang terancam," bunyi pernyataan AS seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, China yang merupakan sekutu dekat Kamboja juga buka suara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan negaranya saat ini sangat khawatir dengan perkembangan situasi di Asia Tenggara.

China mendorong Thailand dan Kamboja untuk duduk bersama guna mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

"Kami sangat khawatir dengan perkembangan situasi saat ini dan berharap kedua belah pihak menyelesaikan masalahnya melalui dialog dan konsultasi," kata Guo, seperti dikutip China Daily.


Penyebab perang

Perang membara di perbatasan Thailand dan Kamboja, dipicu insiden serius yang terjadi di kawasan Candi Ta Muen Thom, salah satu situs kuno yang terletak di wilayah sengketa kedua negara.

Pemerintah Kamboja menuduh Thailand sebagai pihak yang memicu eskalasi terbaru setelah seorang prajurit Kamboja diserang secara fisik oleh tentara dan warga sipil Thailand pada Senin (14/7).

Insiden tersebut terjadi di kompleks Candi Ta Muen Thom yang secara historis diklaim sebagai bagian dari wilayah Kamboja.

Phnom Penh mengecam keras kejadian itu dan menyebutnya bukan sekadar konflik perbatasan, melainkan serangan simbolik terhadap harga diri bangsa serta warisan budaya Kamboja.

Candi Ta Moan Thom merupakan salah satu dari sejumlah situs kuno yang berada di garis perbatasan Thailand-Kamboja dan telah lama menjadi titik panas dalam hubungan bilateral.

Candi tersebut diyakini sebagai bagian dari teritori Kamboja berdasarkan Konvensi Prancis-Siam (Kini Thailand) 1907, serta didukung oleh peta-peta resmi dan pendaftaran situs di Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja.

Masuknya personel militer dan warga Thailand ke wilayah tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma-norma internasional dan merusak semangat kerja sama kawasan.

"Insiden ini mencederai nilai-nilai internasional dan merusak kepercayaan antara dua negara anggota ASEAN," bunyi pernyataan Kamboja.

Perselisihan mengenai situs-situs kuno di wilayah sengketa bukan hal baru bagi kedua negara.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER