Cerita Pria AS Senasib Satria Kumbara: Menyesal Gabung Tentara Rusia
Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat (AS), Derek Huffman (46) mengaku menyesal telah memutuskan bergabung sebagai tentara Rusia. Sebab, tugas yang dilakukan jauh dari bayangannya.
Cerita Huffman ini mirip dengan kisah eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara yang kembali muncul ke publik setelah memohon kepada pemerintah lewat video untuk pulang dan minta kembali status warga negara Indonesia usai bergabung dengan militer Rusia.
Melalui siaran Youtube istri Huffman, DeAnna mengatakan ia bersama keluarganya, beserta tiga anak perempuan dan seekor anjing Huskynya memutuskan pindah ke Istra, kota kecil yang berjarak 40 km dari Moskow.
Menurutnya, ketika suaminya ditawari bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia, ia mengira akan dipekerjakan di bagian non tempur seperti tukang las atau koresponden perang. Kenyataannya, ia malah dikirim di garis depan perang meski tidak memiliki pengalaman militer dan bahasa Rusia terbatas.
"Sayangnya, ketika Anda dilatih dalam bahasa yang tidak Anda mengerti, bagaimana Anda bisa benar-benar belajar?," kata DeAnna dalam sebuah vlog di saluran YouTube keluarga mereka yang dikutip dari Telegraph, Sabtu (26/7).
Lihat Juga : |
DeAnna merasa bahwa suaminya sengaja dilempar ke kawanan serigala. Sebab, hanya melalui pelatihan terbatas dan belum memahami bahasa Rusia secara fasih.
Ia menyebutkan pesan terakhir Huffman diterima pada Juni dalam bentuk video satu menit mengenakan seragam militer, bertepatan dengan Hari Ayah di AS. Dalam video itu, ia menyampaikan kerinduan dan harapannya untuk bisa pulang sementara waktu.
Sejak saat itu, tidak ada lagi video atau foto terbaru dari Huffman. Meski demikian, keluarga menyatakan di kanal YouTube mereka bahwa yakin ia baik-baik saja.
Sebelumnya, keluarga Huffman memutuskan pindah ke Rusia pada 2023 karena kecewa terhadap sistem pendidikan di AS yang menurut mereka terlalu progresif. Mereka merasa tidak nyaman setelah anak perempuan mereka, Sophia, diperkenalkan dengan isu-isu LGBT di sekolah.
"Yang membuat kami memutuskan adalah ketika kami mengetahui Sophia belajar tentang lesbian dari teman sekelasnya. Ia tidak sepenuhnya mengerti, tapi bagi kami, itu sudah cukup untuk menyadari bahwa sesuatu harus diubah," kata Huffman kepada media Rusia, Russia Today.
Sebelumnya, Satria juga menyampaikan penyesalan atas kontrak yang telah ia tandatangani dengan Kementerian Pertahanan Rusia, yang kemudian berdampak pada pencabutan status kewarganegaraannya.
"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," ucapnya dalam video tersebut.
Ia juga secara khusus meminta bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri, Sugiono, agar dirinya dapat kembali ke Tanah Air.
"Saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono. Mohon kebesaran hati bapak membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia," ujarnya.
Pada Mei 2025, publik dikejutkan dengan kemunculan video dari akun TikTok yang diduga milik Satria. Dalam unggahan tersebut, terlihat dua foto, satu memperlihatkan seorang pria berseragam militer Rusia dan satu lainnya mengenakan seragam TNI AL.
Pemerintah kini tengah mempertimbangkan langkah hukum dan diplomatik yang paling memungkinkan, sembari memastikan proses berjalan sesuai aturan.