Thailand-Kamboja Sepakat Damai sampai Horor Penembakan di Bangkok
Thailand dan Kamboja akhirnya sepakat gencatan senjata tanpa syarat, usai mediasi yang digelar di Malaysia pada Senin (28/).
Sementara itu penembakan massal menggemparkan Pasar Bang Sue di Distrik Chatuchak Thailand, yang menewaskan enam orang termasuk pelaku penembakan yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Selasa (29/).
Deal! Thailand-Kamboja Gencatan Senjata Tanpa Syarat Tengah Malam Ini
Thailand dan Kamboja sepakat gencatan senjata tanpa syarat mulai tengah malam ini, Senin (28/7).
Gencatan senjata antara kedua negara Asia Tenggara ini diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang menjadi mediator perundingan.
"Baik Kamboja dan Thailand telah menemui pemahaman bersama sebagai berikut: Satu, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku selama 24 jam, tengah malam 28 Juli 2025, malam ini," ucap Anwar usai perundingan.
Lihat Juga : |
Bantuan Makanan ke Gaza Mulai Masuk Lewat Jalur Udara
Pesawat-pesawat Yordania dan Uni Emirat Arab mulai lalu-lalang di wilayah udara Jalur Gaza, Palestina, untuk menerjunkan bantuan makanan, Minggu (27/7).
Militer Yordania menyatakan pihaknya bekerja sama dengan UEA untuk mengirimkan 25 ton bantuan dalam tiga palet parasut.
Militer Israel juga menyatakan pihaknya sejak Sabtu (26/7) telah menerjunkan tujuh palet bantuan ke wilayah Gaza. Bantuan-bantuan ini diterjunkan setelah Israel pada Sabtu memutuskan membuka wilayah udara untuk pengiriman bantuan bagi warga Gaza.
6 Orang Tewas dalam Penembakan Chatuchak Bangkok, Pelaku Bunuh Diri
Kepolisian Bangkok melaporkan pelaku penembakan massal di Pasar Bang Sue, distrik Chatuchak, Thailand tewas di lokasi kejadian karena bunuh diri pada Senin (28/7).
Wakil Ketua Polisi Bangkok Worapat Sukthai mengatakan pelaku bunuh diri tak lama setelah melancarkan aksinya.
AFP melaporkan insiden ini menewaskan empat petugas keamanan dan satu orang lainnya terluka. Tak lama kemudian, Reuters melaporkan korban tewas bertambah menjadi enam orang terdiri dari empat petugas keamanan di Pasar Or To Ko yang menjual produk pertanian dan makanan lokal, seorang perempuan, dan pelaku.