Teheran Iran Kekeringan Parah, Nyaris Lumpuh Kehabisan Air

CNN Indonesia
Jumat, 01 Agu 2025 15:29 WIB
Teheran Iran kekeringan parah. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ibu kota Iran, Teheran, terancam menghadapi krisis air akibat kekeringan paling parah dalam sejarahnya.

Krisis itu pun menyebabkan Teheran nyaris lumpuh terancam kekurangan air bersih.

Para ahli memperingatkan bahwa "hari nol", ketika air keran tak lagi mengalir ke sebagian besar wilayah kota, bisa terjadi hanya dalam hitungan pekan jika konsumsi air tidak segera dikurangi.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan kekhawatirannya dalam rapat kabinet awal pekan ini.

"Jika tidak mengambil keputusan mendesak hari ini, kita akan menghadapi situasi di masa depan yang tidak diselesaikan" ujarnya.

Krisis ini terjadi di tengah kondisi kekeringan parah yang melanda Iran selama lima tahun berturut-turut.

Selain itu, suhu udara yang ekstrem, mencapai lebih dari 50 derajat celsius di beberapa wilayah, memperparah situasi.

Menurut Direktur United Nations University Institute for Water, Environment and Health, Kaveh Madani, ancaman kekurangan air kali ini berbeda karena langsung menghantam jantung negara, yakni ibu kota Teheran yang dihuni oleh sekitar 10 juta penduduk.

"Kita sedang menghadapi kemungkinan hari nol dalam beberapa minggu ke depan," ujar Madani, yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Departemen Lingkungan Hidup Iran.

Pemerintah Provinsi Teheran telah mengambil langkah darurat dengan mengurangi tekanan air hingga hampir setengahnya.

Sekitar 80 persen rumah tangga terdampak, dan bagi warga yang tinggal di gedung bertingkat tinggi, air sama sekali tidak mengalir.

Seorang warga yang tinggal di lantai 14 mengatakan air keran di rumahnya sering kali tidak tersedia.

Air kini disuplai ke ibu kota menggunakan truk tangki, dan warga yang mampu telah berlomba memasang tangki penampungan air pribadi. Langkah-langkah darurat lainnya juga telah diterapkan.

Pemerintah Iran minggu lalu menetapkan hari libur nasional selama satu hari di Provinsi Teheran dan beberapa wilayah lain untuk mengurangi konsumsi air dan listrik.

Kini, pemerintah mempertimbangkan pemberian libur selama satu minggu penuh agar warga meninggalkan kota sementara waktu guna menurunkan permintaan air.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Akibat Salah Kelola Cadangan Air


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :