Apa Itu Helsing yang Bikin Musisi Banyak Boikot Spotify?

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 11:34 WIB
Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify setelah CEO layanan streaming tersebut, Daniel Ek, berinvestasi di perusahaan senjata militer, Helsing.
Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify setelah CEO layanan streaming tersebut, Daniel Ek, berinvestasi di perusahaan senjata militer, Helsing. (Foto: AFP/MARTIN BUREAU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify setelah CEO layanan streaming tersebut, Daniel Ek, berinvestasi di perusahaan senjata militer, Helsing.

Pendiri band Deerhoof, Greg Saunier, mengatakan keputusan bandnya memboikot Spotify karena tak ingin musiknya berkontribusi pada senjata militer yang membunuh orang seperti yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang disedot untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza jadi lebih sering dan menguntungkan?" kata Saunier kepada The Los Angeles Times.

Selain Deerhoof, sejumlah musisi lain seperti band avant-grade Xiu Xiu; label elektronik asal Amsterdam, Kalahari Oyster Cult; dan band rock asal Australia, King Gizzard & the Lizard Wizard juga melakukan aksi boikot serupa.

"Saya tidak menganggap diri saya seorang aktivis, ini seperti keputusan untuk tetap setia pada diri sendiri. Kami melihat band-band lain yang kami kagumi hengkang, dan kami menyadari bahwa kami tidak ingin musik kami ada di sana saat ini," kata vokalis King Gizzard & the Lizard Wizard, Stu Mackenzie.

Apa itu Helsing?

Helsing adalah perusahaan teknologi pertahanan yang berbasis di Eropa dan didirikan pada 2021.

Helsing mengembangkan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menganalisis data sensor dan sistem persenjataan dalam jumlah besar di medan perang guna menginformasikan keputusan militer secara real-time.

Dilansir dari CNBC Internasional, selain perangkat lunak, Helsing juga memproduksi perangkat keras seperti drone militer HX-2.

Helsing mengeklaim misinya adalah untuk "membantu melindungi nilai-nilai demokrasi dan masyarakat terbuka".

"Pertahanan telah menjadi masalah perangkat lunak. Dibutuhkan perusahaan perangkat lunak lokal untuk mengembangkan arsitektur canggih dan algoritma AI guna melindungi masyarakat kita dari bahaya," tulis Helsing dalam laman resminya.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Alasan Musisi Boikot Spotify terkait Helsing

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER