RI Siap Tampung Warga Gaza sampai Singapore Airlines Minta Maaf
Rencana Presiden Prabowo Subianto menampung ribuan warga Jalur Gaza Palestina di Pulau Galang menjadi perhatian berita internasional pada Kamis (7/8).
Insiden penumpang Singapura Airlines yang mendapat perlakuan tak mengenakan dari maskapai hingga agresi brutal Israel di Jalur Gaza juga masih menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional:
Singapore Airlines Minta Maaf Penumpang Muslim Disajikan Olahan Babi
Maskapai Singapore Airlines (SIA) menyampaikan permintaan maaf setelah seorang penumpang Muslim di kelas bisnis disajikan hidangan yang mengandung babi dalam penerbangan 18 jam dari Singapura ke New York.
Penumpang warga Singapura bernama Jey itu mengaku insiden terjadi saat salah satu layanan makanan dalam penerbangan SQ24 menyajikan hidangan bertulisan "Grilled Mediterranean Salad with Prosciutto".
Karena tidak mengenali istilah prosciutto, Jey sempat bertanya kepada awak kabin apakah makanan tersebut adalah olahan babi.
Penjelasan Menlu soal RI Mau Tampung 2 Ribu Warga Gaza di Pulau Galang
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono buka suara mengenai rencana RI memberikan perawatan pengobatan untuk 2.000 warga Palestina dari Jalur Gaza di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Sugiono mengatakan rencana tersebut masih dalam proses pembicaraan, baik dengan Otoritas Palestina (PA) maupun dengan negara-negara tetangga Palestina.
"Ya, prosesnya itu masih berjalan sebenarnya. Belum ada yang namanya final-final itu belum ada," kata Sugiono di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (7/8).
Alasan Kepala Staf IDF Ogah Manut Ambisi Netanyahu Caplok Total Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menuai kecaman lantaran mengumumkan rencananya melancarkan operasi militer besar-besaran terbaru ke Jalur Gaza Palestina untuk menaklukkan wilayah itu sepenuhnya.
Rencana ini muncul kala agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 masih berlangsung dan telah menewaskan lebih dari 60 ribu warga Palestina.
Selain itu, rencana pencaplokan total Gaza ini juga muncul kala Netanyahu makin terpojok, di mana negara-negara Barat sekutu Israel mulai menjaga jarak bahkan menjauhi dan mengecam agresi Tel Aviv ke Gaza.
(rds)