Polisi Tangkap 365 Demonstran Bela Palestina di London
Kepolisian Metropolitan London menangkap setidaknya 365 demonstran pro-Palestina yang melakukan aksi besar-besaran di London, Inggris, Sabtu (9/8). Ini merupakan aksi terbesar sejak pemerintah Inggris melarang aksi demonstrasi mendukung Palestina berdasarkan undang-undang anti-terorisme.
Kepolisian Metropolitan mengatakan telah menangkap ratusan orang. Ini diperkirakan menjadi salah satu penangkapan orang terbanyak dalam sejarah demonstrasi di London.
Melansir AFP, ratusan peserta aksi itu ditangkap dengan alasan mendukung organisasi terlarang.
Mereka juga menangkap tujuh orang atas pelanggaran lain, termasuk penyerangan terhadap petugas, meskipun tidak ada yang mengalami luka serius.
Pemerintah melarang Palestine Action pada awal Juli, beberapa hari setelah kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas aksi pencurian di pangkalan udara militer di selatan Inggris yang menyebabkan kerusakan senilai £7 juta pada dua pesawat.
Kelompok tersebut menyatakan bahwa aktivisnya merespons dukungan militer tidak langsung Inggris untuk Israel di tengah agresi ke wilayah Gaza.
Kementerian Dalam Negeri Inggris kembali menegaskan bahwa Palestine Action juga diduga terlibat dalam serangan-serangan serius lainnya yang melibatkan kekerasan, cedera parah, dan kerusakan.
Namun, PBB dan LSM seperti Amnesty International dan Greenpeace, mengecam langkah tersebut sebagai penyalahgunaan hukum dan ancaman terhadap kebebasan berbicara.
Kelompok Defend Our Juries, yang mengorganisir protes pada Sabtu dan demonstrasi sebelumnya menentang larangan tersebut, Mereka mengatakan bahwa kepolisian belum pernah menangkap demonstran sebanyak ini.
"Kami akan terus berjuang. Jumlah kami sudah bertambah untuk gelombang aksi berikutnya pada September," kata mereka.
Aksi ini dimulai saat makan siang di dekat gedung parlemen. Mereka membawa sejumlah spanduk menolak genosida yang dilakukan Israel, hingga bendera Palestina.
Psikoterapis Craig Bell, 39 tahun, termasuk di antara mereka yang memegang spanduk. Dia menyebut larangan menggelar aksi demonstrasi mendukung Palestina adalah keputusan yang sangat konyol.
"Ketika Anda membandingkan Palestine Action dengan kelompok teroris sungguhan yang membunuh warga sipil dan merenggut nyawa, sungguh lucu bahwa mereka dikategorikan sebagai kelompok teroris," katanya kepada AFP.
Saat polisi menangkapi sejumlah peserta aksi, massa bertepuk tangan menyemangati mereka, seraya menyoraki para petugas.
"Biarkan mereka menangkap kita semua," kata Richard Bull, 42, seorang pengguna kursi roda yang hadir. "Pemerintah ini sudah kelewatan. Saya tidak punya alasan untuk merasa malu."
Menurut kepolisian ratusan orang yang ditangkap ditahan untuk sementara waktu. Mereka akan dimintai keterangan lebih lanjut serta diverifikasi. Polisi mengungkap mereka kemungkinan bisa dibebaskan atau dipindahkan ke tahanan lain.
Sacha Deshmukh, Direktur Eksekutif Amnesty International UK, menulis surat kepada Kepala Polisi Met Mark Rowley pekan ini, mendesak agar tindakan penegakan hukum terhadap orang-orang yang mendukung Palestine Action dilakukan dengan kehati-hatian.
Amnesty juga menyebut penangkapan terhadap orang-orang tersebut melanggar hukum hak asasi manusia internasional.