Kritik Menohok PM Selandia Baru ke Netanyahu: Sudah Hilang Akal Sehat

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 14:40 WIB
PM Selandia Baru Christopher Luxon. Foto: AFP/SAEED KHAN
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas rencananya mencaplok Jalur Gaza, Palestina.

Luxon menyebut rencana tersebut, termasuk pembatasan bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel belakangan, benar-benar mengerikan. Netanyahu, menurutnya, sudah sangat kelewatan.

"Menurut saya dia sudah kehilangan akal sehatnya," kata Luxon kepada wartawan, Rabu (13/8).

Luxon mengatakan serangan baru Israel yang menargetkan Kota Gaza, wilayah utara di Jalur Gaza, benar-benar tidak dapat diterima. Israel menyerang Kota Gaza setelah kabinet keamanan menyetujui rencana mencaplok kota tersebut, setelah sebelumnya berniat merebut total Jalur Gaza.

"Apa yang kita saksikan semalam, serangan terhadap Kota Gaza, benar-benar tidak bisa diterima," tegasnya, seperti dikutip Reuters.

Kritik pedas Luxon ini disampaikan setelah awal pekan ini ia menyatakan negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina.

Sekutu dekatnya, Australia, pada Senin (11/8) sudah mengikuti langkah Prancis, Inggris, dan Kanada untuk mengumumkan pengakuan tersebut di pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.

Inggris, Kanada, Australia, dan beberapa negara Eropa pada Selasa (12/8) menyatakan krisis kemanusiaan di Gaza sudah mencapai "tingkat yang tak bisa dibayangkan". Mereka kompak menuntut Israel mengizinkan pengiriman bantuan tanpa batas ke wilayah kantong tersebut.

Israel sementara itu telah mengecam langkah Prancis, Inggris, Kanada, hingga Australia yang hendak mengakui kedaulatan Palestina. Israel menyebut didirikannya negara Palestina cuma akan "menjadi landasan untuk menghancurkan Israel" serta merupakan bentuk dukungan untuk milisi Hamas.

PM Australia Anthony Albanese pada Selasa membalas kecaman ini dengan menyebut Israel sudah keras kepala karena tak kunjung menyudahi agresi yang sangat berdampak bagi warga sipil.

"Ia (Netanyahu) sekali lagi menegaskan kepada saya apa yang telah ia sampaikan di depan umum, yaitu menyangkal konsekuensi yang dialami orang-orang yang tidak bersalah," tukas Albanese seperti dikutip Reuters.

(blq/dna/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK