Israel Ungkap Peta Pendudukan Baru: Kubur Mimpi Negara Palestina

CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 13:55 WIB
Israel ngotot memperluas pendudukan ilegalnya di Tepi Barat Palestina di saat PM Benjamin Netanyahu menggaungkan propaganda soal perluasan 'Israel Raya'. (Foto: AFP/JAAFAR ASHTIYEH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel ngotot memperluas pendudukan ilegalnya di Tepi Barat Palestina di saat PM Benjamin Netanyahu menggaungkan propaganda soal perluasan 'Israel Raya' yang mengundang kecaman dunia.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menegaskan pihaknya akan terus memperluas pendudukan demi memenuhi "realita Yahudi" di tanah Palestina.

"Ini tentunya akan mengubur gagasan pembentukan negara Palestina karena memang tidak ada yang harus diakui, tidak ada yang perlu diakui," kata Smotrich dalam sebuah acara peresmian seperti ikutip Al Jazeera pada Jumat (15/8).

Menteri ekstrem kanan dan ultra-konservatif ini mengatakan dia telah menyetujui rencana pembangunan sekitar 3.401 perumahan yang akan menghubungkan wilayah pendudukan Israel di Yerusalem Timur dan wilayah Maale Adumim.

Pembangunan ilegal di mata hukum internasional ini akan membelah Tepi Barat menjadi dua bagian. Sebab, pembangunan berada tepat di tengah wilayah Tepi Barat.

"Siapa pun di dunia ini yang mencoba mengakui Negara Palestina akan mendapat jawabannya dengan kenyataan di lapangan. Tidak dengan keputusan politik, pernyataan, tapi dengan fakta," ujar Smotrich.

Perluasan pendudukan ilegal yang akan membelah Tepi Barat menjadi dua ini memang telah menjadi rencana lama Israel. Saat itu, Netanyahu yang masih menjadi menteri keuangan Israel juga telah menggaungkan rencana serupa.

Namun, berkat tekanan internasional, rencana ini tertunda.

Israel Kembali melanjutkan rencana ilegalnya ini ketika makin banyak negara berencana mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Negara-negara sekutu Amerika Serikat dan Israel seperti Inggris, Kanada, Prancis, hingga Australia bahkan berencana meresmikan pengakuan mereka terhadap negara Palestina saat rapat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.

Baru-baru ini, Netanyahu juga kembali menggaungkan propaganda 'Israel Raya' atau 'Greater Israel', rencana memperluas wilayah Israel hingga mencaplok wilayah lima negara tetangga.



(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK