Awal Mula Istilah Israel Raya Propaganda Netanyahu

CNN Indonesia
Kamis, 14 Agu 2025 19:14 WIB
Istilah Israel Raya kembali menjadi sorotan usai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut konsep tersebut sesuai dengan visinya.
PM Israel Benjamin Netanyahu cetuskan Israel Raya bikin marah negara-negara Timur Tengah. (via REUTERS/ABIR SULTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Istilah Israel Raya kembali menjadi sorotan usai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut konsep tersebut sesuai dengan visinya.

Pernyataan Netanyahu muncul saat wawancara dengan Sharon Gal dari media Israel i24. Dia memperlihatkan peta dengan gambar yang disebut "Tanah yang Dijanjikan" lalu menanyakan apakah Netanyahu merasa terhubung dengan visi Israel Raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berada dalam misi lintas generasi. Jadi, jika Anda bertanya apakah saya merasa ini adalah misi bersejarah dan spiritual, jawabannya adalah ya," kata Netanyahu.

Dari mana awal mula Israel Raya?

Istilah Israel Raya muncul usai Perang Enam Hari pada 1967. Saat itu, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza, Dataran Golan, dan Semenanjung Sinai.

Israel Raya secara luas dipahami sebagai visi ekspansionis mencakup wilayah yang jauh lebih luas. Istilah tersebut digunakan di kalangan ultra-nasionalis untuk mengeklaim sebagian negara-negara Arab itu.

Kelompok ultranasionalis menyebut wilayah-wilayah itu sebagai bagian Israel di masa mendatang.

Pada Januari lalu, Kementerian Luar Negeri Israel sempat merilis peta yang diklaim memuat sejarah Israel ribuan tahun sebelumnya di platform elektronik.

Peta tersebut sejalan dengan narasi Israel soal "Kerajaan Yahudi" yang mencakup sebagian wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Mesir.

Pandangan serupa juga disampaikan sederet menteri sayap kanan Netanyahu. Tahun lalu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mendukung perluasan batas negara Israel hingga ke Damaskus, Suriah.

Smotrich menyebut Israel akhirnya akan berkembang mencakup seluruh wilayah Palestina serta sebagian wilayah Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.

"Telah tertulis masa depan Yerusalem adalah berkembang hingga Damaskus," kata dia. Pernyataan ini disebut merujuk ke ideologi Israel Raya.

Retorika imperialis Netanyahu muncul saat Israel masih melancarkan agresi ke Palestina sejak 2023. Imbas operasi itu, lebih dari 61.000 warga di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER