Hamas Marah Didesak Fatah Setop Perang: Tak Sejalan Rakyat Palestina

CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 15:05 WIB
Menlu Palestina dari Partai Fatah Varsen Aghabekian. Foto: AFP/ZAIN JAAFAR
Jakarta, CNN Indonesia --

Hamas mengecam Menteri Luar Negeri Palestina Varsen Aghabekian Shahin dari Partai Fatah, yang menyerukan pelucutan senjata terhadap kelompok perlawanan tersebut.

Selama ini, dunia menyebut pemerintahan Palestina sebagai Otoritas Palestina (PA) yang saat ini dikuasai Fatah.

Dalam pernyataan resmi, Hamas terkejut dengan komentar Shahin di tengah agresi brutal Israel di Palestina. Mereka juga menyatakan pernyataan itu tak menunjukkan keberpihakan ke rakyat Palestina.

"Pernyataan itu tak melayani kepentingan rakyat kami atau kepentingan nasional," demikian dikutip Al Jazeera, Jumat (15/8).

Hamas menegaskan perlawanan dan senjata mereka adalah hak nasional selama pendudukan dan agresi Israel masih berlangsung di Palestina.

Kelompok itu baru mau melepas senjata mereka jika terjadi pemulihan penuh hak-hak Palestina, kemerdekaan negara ini dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Di kesempatan tersebut, Hamas juga mendesak Otoritas Palestina (PA) yang dijalankan Fatah menarik kembali pernyataan itu dan berdiri dengan warga Palestina dalam melawan Israel.

Menurut Hamas, Israel berencana melenyapkan warga Palestina dan mencaplok seluruh wilayah negara itu.

Pernyataan Hamas muncul usai Shahin menyebut kelompok itu tak akan lagi menguasai Gaza dan akan menyerahkan senjatanya ke pemerintahan yang diakui komunitas internasional.

Fatah merupakan musuh bebuyutan Hamas. Kedua kelompok ini sama-sama ingin Palestina merdeka tetapi punya misi sendiri untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Shahin juga menyerukan pasukan penjaga perdamaian internasional dan penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza, demikian dikutip Reuters.

Pernyataan Shahin muncul saat Israel baru memulai operasi imperialismenya untuk mencaplok Kota Gaza. 

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.

Imbas serangan tersebut lebih dari 61.000 warga di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi.

(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK