Perdana Menteri Anwar Ibrahim mendesak investigasi menyeluruh terkait sebuah jet tempur Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) di Bandar Udara Kuantan, Pahang, Kamis (21/8) malam.
Percikan api muncul di ekor jet tempur dua kursi F/A-18D Hornet itu sesaat setelah lepas landas dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya meledak dan jatuh. Anwar menyampaikan pilot dan kopilot jet tempur selamat dari insiden tersebut meski dirinya khawatir akan keadaan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak berwenang didesak untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengidentifikasi penyebab insiden dan memastikan langkah-langkah keselamatan yang tepat diambil," kata Anwar melalui unggahan di platform X pada Jumat pagi.
"Saya berdoa agar kedua prajurit yang terluka segera pulih, serta segala urusan terkait perawatan dan kesejahteraan mereka dimudahkan," paparnya menambahkan.
Dikutip Channel NewsAsia, media lokal menilai insiden ini sebagai kecelakaan besar pertama yang melibatkan jet tempur dua kursi F/A-18D Hornet sejak mulai beroperasi pada 1997.
Menurut keterangan TUDM, insiden terjadi sekitar pukul 21.05 waktu setempat di landasan Bandar Udara Sultan Haji Ahmad Shah, Kuantan, yang juga digunakan sebagai fasilitas pangkalan udara.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan mesin pesawat terbakar saat proses lepas landas.
Kepala Kepolisian Pahang, Yahaya Othman, membenarkan bahwa pilot dan perwira sistem senjata selamat dan menjelaskan insiden terjadi saat proses lepas landas saat melakukan sesi latihan malam.
"Keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Afzan untuk pemeriksaan medis," ujar Yahaya kepada kantor berita Bernama.
Dua prajurit tersebut diidentifikasi sebagai Mohamad Azhar Alang Kamarudin (34) dan Mohammad Izzudin Mohamad Salleh (28). Keduanya berhasil keluar dari kokpit dengan sistem pelontar sebelum pesawat jatuh, sebagaimana dilaporkan The New Straits Times.
Dalam pernyataannya Kamis malam, TUDM menyebut telah melakukan langkah penanganan segera dan akan menyampaikan informasi lebih lanjut terkait insiden ini.
"Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan spekulasi atau laporan yang belum terverifikasi," demikian kutipan pernyataan TUDM, dikutip Bernama.