Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menggambarkan penembakan staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba sebagai kasus pembunuhan bayaran.
Malaver mengatakan berdasarkan penyelidikan awal, tidak ada barang apa pun yang diambil dari korban saat penembakan terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang dicuri; mereka (para pelaku) sudah menunggu kedatangannya (Zetro), dan peluru-peluru mengenai kepalanya (Zetro)... kami tidak menutup kemungkinan apa pun," kata Malaver seperti dikutip La Republica pada Selasa (2/9).
"Ada tindakan kriminal yang memang tidak bisa dihindari."
Kantor berita Associated Press (AP) juga melaporkan hal serupa. AP mengutip Mendagri Malaver yang mengatakan kepada parlemen Peru bahwa insiden ini "pembunuhan berencana dalam bentuk pembunuhan berbayar."
Siaran televisi 24 Horas Edición Central melaporkan penembakan Zetro terjadi pada Senin malam di Kota Lince.
Zetro sedang bersepeda bersama sang istri ketika laki-laki bersenjata datang mencegatnya. Orang tak dikenal itu lantas melepaskan tembakan tiga kali ke staf KBRI ini.
Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, tetapi nyawanya tak tertolong. Istrinya tak mengalami luka dan saat ini berada di bawah perlindungan polisi.
Sejauh ini, pelaku masih buron dalam pencarian, begitu pula motif penembakan.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL PBB Buka Suara Demo di RI sampai Staf KBRI Lima Tewas Ditembak |
Namun, dalam laporan yang sama, Komisaris Polisi Peru D. Guivar Z. sudah mengecap kasus ini sebagai kasus pembunuhan.
Ia mengatakan kasus ini merupakan pembunuhan pertama oleh pembunuh bayaran yang tercatat tahun ini di Kota Lince.
Kepolisian Lince saat ini disebut tengah melakukan investigasi bersama dengan Seksi Investigasi Kriminal (SEINCRI). Sejauh ini, motif serangan masih belum diketahui, demikian dilaporkan La Republica.
Sementara itu, saksi mata melaporkan bahwa sebuah sepeda motor sudah terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi beberapa hari sebelumnya.
"Ada sepeda motor di sudut Jalan Loayza dan Vallejo, dan penumpangnya mengamati gedung. Di sini, di bengkel reparasi televisi dan radio, ia sempat bertanya apakah mereka memperbaiki televisi, pertanyaan yang tidak masuk akal, lalu mereka melanjutkan pengawasan," ujar seorang warga.
Laporan awal menyebutkan bahwa para pelaku diduga merupakan warga negara asing, berdasarkan ciri fisik yang terekam kamera keamanan.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan Menlu RI Sugiono telah menelepon langsung Menlu Peru dan meminta investigasi menyeluruh dan perlindungan bagi staf KBRI dan WNI di negara tersebut.
"Pak Menlu Sugiono sudah menelpon langsung Menlu Peru untuk meminta investigasi secara menyeluruh dan memberikan perlindungan kepada staf dan keluarga KBRI Lima serta para WNI di Peru," ucap Judha saat diminta konfirmasi melalui keterangan tertulis soal perkembangan penyelidikan ini pada Rabu (3/9).
(blq/rds)