Analis dari Carnegie Endowment for International Peace, HA Hellyer, menilai bahwa Qatar, dan negara-negara Arab yang dikunjungi Trump pada Mei, kemungkinan saat ini merasa bahwa membuat kesepakatan dengan Trump tak menjamin keselamatan mereka.
"Saya kira negara-negara itu akan bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegah serangan di masa mendatang," ucap Hellyer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga pasti mulai memikirkan arsitektur keamanan seperti apa yang harus mereka investasikan sekarang karena mereka tak lagi bisa mengandalkan rekan yang tak mampu melindungi mereka, bahkan dari sekutunya sendiri," lanjutnya, seperti dikutip CNN.
Karena serangan ini, para pengamat menilai hubungan AS dan negara-negara Arab kini telah rusak. Pasalnya, AS tahu bahwa Israel berencana menyerang wilayah Qatar namun Washington tidak bertindak apa-apa untuk menghentikan ini.
Meski begitu, belum jelas seberapa rusak hubungan tersebut.
Kondisi ini bergantung pada upaya Trump meyakinkan negara-negara Arab dan upayanya memberikan pesan tegas pada Israel.
Sekarang, dampak serangan ini terhadap upaya Qatar memediasi konflik Gaza-Israel menjadi pertanyaan besar publik. Qatar sejauh ini belum memberikan pernyataan apa pun terkait mediasi gencatan senjata di Gaza.
(isa/bac)