Israel Ngambek Balap Vuelta Disetop Spanyol Imbas Demo Pro Palestina

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2025 05:15 WIB
Massa pro Palestina memprotes keikutsertaan tim Israel-Premier Tech dalam lomba, serta menuntut Israel mengakhiri aksi genosidanya di Jalur Gaza. (Foto: AFP/JOSE JORDAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel ngambek terhadap pemerintah Spanyol gara-gara membatalkan final balap sepeda Vuelta a Espana gara-gara demo kelompok pro Palestina memblokir rute.

Negeri Zionis itu bahkan menuding Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan pemerintahannya sebagai 'aib' karena menghentikan balapan yang diikuti Israel-Premier Tech.

Berdasarkan laporan AFP, Senin (15/9), juru bicara perwakilan pemerintah pusat di wilayah Madrid mengatakan sekitar 100 ribu orang telah berpartisipasi dalam aksi pro Palestina ini.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menuduh Sanchez 'mendorong' para demonstran untuk turun ke jalanan Madrid melalui hasutannya.

Para pengunjuk rasa pro Palestina telah berulang kali menargetkan perlombaan karena keikutsertaan tim Israel-Premier Tech. Massa juga menuntut Israel mengakhiri agresinya di Gaza.

Israel-Premier Tech dimiliki oleh pengembang properti Israel-Kanada, Sylvan Adams. Tim ini merupakan kiriman perusahaan swasta, bukan mewakili negara. Hanya saja, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji tim ini karena terus bersaing meskipun menghadapi protes keras.

Nah, tang bikin Israel meradang adalah pernyataan Sanchez menyikapi aksi ini. Dalam komentar publik pertamanya, Sanchez menilai Spanyol menjadi contoh bagi komunitas internasional dalam mengambil langkah maju dalam membela HAM.

"Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan, contoh bagi komunitas internasional, di mana mereka melihat Spanyol mengambil langkah maju dalam membela hak asasi manusia," kata Sanchez yang memicu murka Negeri Zionis.

Wakil Perdana Menteri sayap kiri Yolanda Diaz bahkan memuji masyarakat Spanyol karena 'memberikan pelajaran kepada dunia.

"Israel tidak dapat bersaing dalam ajang apa pun selama terus melakukan genosida," ucapnya.

Sejak Oktober 2023 lalu, agresi keji Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 64 ribu jiwa. Korban tewas akibat genosida Israel ini mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak.

Ratusan ribu orang terluka dan hidup terlantar karena terus-menerus diusir Israel dari tempat pengungsian yang seharusnya aman dari serangan. Mereka juga hidup kelaparan karena Israel sangat membatasi masuknya bantuan internasional.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK