China Kecam Keras Jepang soal Taiwan, Sebut Kirim Sinyal 'Mengejutkan'

CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 17:50 WIB
Ilustrasi. China tuduh PM Jepang, Sanae Takaichi mengeluarkan pernyataan yang memberi sinyal salah terkaita Taiwan. (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam keras Jepang setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi mengeluarkan pernyataan yang dianggap Beijing sebagai "sinyal salah dan mengejutkan" terkait Taiwan. Kecaman itu disampaikan melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China pada Minggu, menambah panas ketegangan yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan.

Mengutip Reuters, Wang menyebut Jepang telah "melintasi garis merah yang tidak boleh disentuh". Dia menuduh Takaichi mencoba melakukan intervensi militer atas urusan Taiwan, merujuk pada komentarnya pada 7 November lalu.

Saat itu, Takaichi mengatakan kemungkinan serangan China terhadap Taiwan dapat memicu respons militer dari Tokyo.

Pernyataan tersebut memantik salah satu krisis terbesar dalam hubungan Beijing-Tokyo dalam beberapa tahun terakhir. Perselisihan itu kini merembet ke sektor perdagangan hingga hubungan budaya. Bahkan, China telah membawa isu tersebut ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat, sembari menegaskan tekad untuk mempertahankan diri.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk mengambil alih pulau itu. Namun, pemerintah Taiwan menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa masa depan pulau harus ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri.

Kementerian Luar Negeri Jepang belum memberikan komentar atas pernyataan Wang. Namun pada Sabtu, Tokyo menanggapi surat China ke PBB dengan menyebut klaim Beijing "sama sekali tidak dapat diterima" dan menegaskan komitmen Jepang terhadap perdamaian.

Taiwan turut mengecam keras langkah Beijing. Dalam pernyataannya pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebut surat China ke PBB berisi "konten kasar dan tidak masuk akal" serta "secara jahat memutarbalikkan fakta sejarah".

Taiwan menambahkan bahwa tindakan Beijing itu melanggar Pasal 2(4) Piagam PBB yang melarang ancaman atau penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional.

Wang memperingatkan bahwa China "harus membalas dengan tegas" bukan hanya demi kedaulatan dan integritas wilayahnya, tetapi juga demi mempertahankan "pencapaian pascaperang yang diraih dengan darah dan pengorbanan".

Dia bahkan menegaskan bahwa jika Jepang tetap bersikap demikian, negara-negara lain "berhak meninjau kembali kejahatan sejarah Jepang" dan mencegah kebangkitan kembali militerisme Jepang.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK