Setelah merebut kekuasaan pada tahun 2007, Hamas menindak tegas geng-geng Gaza, terkadang dengan kekerasan dan terkadang dengan memberikan keuntungan bagi mereka.
Namun, dengan melemahnya kekuatan Hamas setelah 20 bulan berperang dengan Israel, geng-geng kembali bebas beraksi dengan bantuan Israel. Salah aksi yang mereka jalankan adalah menjarah bantuan yang masuk ke Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor media kelompok Abu Shabab mengatakan kepada AP bahwa mereka bekerjasama dengan Global Health Fundd (GHF) "memastikan makanan dan obat-obatan sampai ke penerima."
Mereka menyatakan tidak terlibat dalam distribusi, tetapi para pejuangnya mengamankan area di sekitar pusat distribusi yang dikelola GHF di dalam zona yang dikuasai militer di wilayah Rafah.
Seorang juru bicara GHF mengatakan pihaknya "tidak bekerja sama" dengan Abu Shabab.
"Kami memang memiliki pekerja Palestina lokal yang sangat kami banggakan, tetapi tidak ada yang bersenjata, dan mereka tidak tergabung dalam organisasi Abu Shabab," kata juru bicara tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan aturan kelompok tersebut.
Sosok pemimpin ini, Yasser Abu Shabab, dikenal banyak terlibat dalam penyelundupan rokok dan narkoba dari Mesir dan Israel ke Gaza melalui penyeberangan dan terowongan, menurut dua anggota keluarga besarnya, salah satunya pernah menjadi bagian dari kelompoknya.
Hamas pernah menangkap Abu Shabab tetapi membebaskannya dari penjara bersama sebagian besar narapidana lainnya ketika perang dimulai pada Oktober 2023.
(imf/bac)