Amankah bila Anak Mengoleskan Minyak Aromaterapi?

Agnes Winastiti | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 17:39 WIB
Beberapa tahun terakhir, perkembangan minyak esensial semakin populer.
Ilustrasi (botamochi/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentu ayah bunda masih ingat, ketika masa kecil dulu, sering mengoleskan cairan untuk melindungi anak dari gigitan serangga, masuk angin, dan menghangatkan badan. Beberapa tahun terakhir, perkembangan minyak esensial semakin populer. Biasanya digunakan sebagai pengharum ruangan, sampai aromaterapi.

Namun, baru-baru ini sebuah penelitian di Tennesse Poison Center (TPC) mengungkapkan, penggunaan minyak esensial justru berpotensi membahayakan kesehatan pada anak. Minyak cengkeh, lavender, eucalyptus, thyme, tea tree oil, termasuk di dalamnya.

Alasannya, minyak yang berasal dari tanaman dan digunakan dalam produk aromatik dan homeopati, dapat menyebabkan keracunan bila dikonsumsi.

Menurut Dr. Justin Loden, salah seorang pakar di TPC mengatakan bahwa di dalam toksikologi, suatu zat dinyatakan beracun, sangat bergantung pada dosisnya. Anak-anak yang mengalami keracunan, biasanya disebabkan karena mereka mencoba menelan minyak atsiri, kemudian karena rasanya pahit, ia memuntahkannya, lalu tersedak.

"Tapi, cairan itu sudah meluncur melewati mulutnya, masuk ke saluran udara dan mengenai paru-paru. Hal inilah yang dapat mengakibatkan pneumonia," katanya.

Loden menambahkan, efek samping yang disebabkan oleh minyak atsiri ini juga bisa terjadi karena aplikasi yang berlebihan pada kulit anak.

“Permukaan kulit anak lebih tipis dibandingkan orang dewasa, sehingga memiliki daya serap yang lebih tinggi terhadap apapun yang dioleskan di atasnya.” tambah Loden.

Lourda Hutagalung, pakar aromaterapi dan spa, tidak sepenuhnya setuju dengan Loden. Menurutnya, konsep penggunaan minyak atsiri sudah dikenalkan oleh nenek moyang sejak dahulu kala. Sebelum adanya teknologi penyulingan ekstrak tanaman, orang tua mengaplikasikan bahan alami dari minyak kelapa ke anak-anaknya.

"Jadi, minyak atsiri itu sebenarnya baik dan bermanfaat untuk anak. Justru yang perlu diperhatikan adalah kemurnian minyak atsiri itu sendiri.” kata Lourda

Untuk mengetahui apakah minyak itu murni atau sintetis, salah satu yang harus diperhatikan adalah kemasannya. Minyak atsiri yang murni, dikemas dalam botol kaca berwarna gelap.

Ini untuk melindungi komponen zatnya yang bersifat volatile - sangat mudah menguap. Orang tua patut curiga jika essential oil ditempatkan dalam botol terang.

Karena mengandung konsentrat tinggi, kemasan minyak atsiri selalu dilengkapi dengan dropper sebagai alat tetes ketika akan diaplikasikan.

Di toko penjualan minyak atsiri, orang tua berhak untuk menanyakan apakah produk minyak atsiri itu murni. Caranya, dengan meminta penjaga menunjukkan sertifikat dari laboratorium kromatografi yang menjamin keaslian produk tersebut.

Untuk mendapat manfaat essential oil tanpa membahayakan anak, usahakan untuk meletakkan dan menyimpan essential oil di tempat yang aman dari jangkauan anak.

Apabila sampai ada kejadian anak menelan minyak atsiri, ada beberapa langkah yang disarankan oleh Lourda. Pertama beri anak minum segelas air hangat, kemudian bawa anak berendam di air hangat selama kurang lebih lima menit. Jika terjadi gejala yang serius, segera bawa anak ke dokter penyakit dalam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Selain itu, sebelum diaplikasikan ke kulit, lihat dulu kemurniannya. Minyak atsiri sintetis dikhawatirkan telah dicampur dengan zat-zat kimia lain. Alih-alih memberi manfaat pengobatan, malah justru merugikan,” tambah Lourda. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER