Hindarkan Memberi Gula dan Garam Berlebihan pada Bayi

Hafshah Fakhrin | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2016 16:31 WIB
Catat ayah bunda, bayi yang usianya di bawah 1 tahun sebaiknya tidak mengkonsumsi gula dan garam berlebihan.
Ilustrasi (diego cervo/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mengapa bayi di bawah umur satu tahun harus dijauhkan dari makanan yang banyak mengandung gula dan garam? Seperti dilansir dari theasianparent.com, selama 6 bulan, bayi hanya menerima 1 rasa yaitu ASI. Makanan tambahan yang diberikan setelah itu akan menjadi rasa baru untuk bayi.

Tapi terlalu banyak kadar garam pada tubuh bayi bisa menyebabkan kerja ginjal menjadi berat. Ini bisa menyebabkan risiko hipertensi juga penyakit ginjal saat dewasa.

Meskipun nantinya si bayi sudah menginjak umur 1 tahun, tetap harus dibatasi pemeberian garamnya. Menurut panduan dari Scientific Advisory Committee on Nutricion (SACN), inilah batas maksimum kadar garam dalam tubuh si kecil sesuai usianya:

- Usia 0-12 bulan, kurang dari 1 gram (0,4 gram sodium)
- Usia 1-2 tahun, 2 gram (0,8 gram sodium)
- Usia 4-6 tahun, 3 gram (1,2 gram sodium)
- Usia 7-10 tahun, 5 gram (2 gram sodium)
- Usia 11 tahun ke atas, 6 gram (2,4 gram sodium)

Lalu bagaimana dengan gula? Sama dengan garam, gula juga tak boleh terlalu banyak dikonsumsi oleh bayi di bawah 1 tahun. Gula yang dimaksud adalah gula buatan yang dibuat lewat proses kimiawi seperti gula pasir, atau gula pada kemasan.

Alasannya sebagai berikut:
- Konsumsi gula di usia dini bisa menyebabkan kerusakan pada gigi
- Kadar gula yang tinggi di dalam darah bisa menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh
- Penelitian menunjukkan, anak yang sering mengonsumsi gula lebih mudah terkena diabetes dan obesitas.

Untuk kebutuhan gula anak, anda bisa menggantinya dengan buah-buahan seperti pisang dan pepaya yang memiliki rasa manis. Untuk rasa asin atau pun gurih bisa didapatkan dari kaldu ayam buatan sendiri. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER