MSG dan Kontroversinya

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 12:33 WIB
Kita sudah sangat familiar dengan penyedap rasa jenis MSG (monosodium glutamat). Benarkah MSG ini membahayakan otak?
Ilustrasi sedang memasak. (Foto: Thinkstock/Flisak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan penyedap rasa jenis MSG (monosodium glutamat) atau mecin. MSG ini merupakan jenis bahan tambahan pangan jenis penyedap atau penguat rasa.

Seperti senyawa lain pada umumnya, MSG dapat diperoleh dari bahan alami maupun hasil sintetis. Isu yang beredar di tengah masyarakat adalah bahwa MSG bisa menyebabkan penurunan kerja otak. Isu tersebut sudah banyak dibicarakan sejak tahun 1968 di China. Namun meski ada isu tersebut, penggunaannya di Indonesia sendiri masih dilegalkan, artinya pemerintah belum melihat bahaya dari penggunaan MSG sebagai bahan tambahan pangan.

Menurut Peraturan KBPOM No. 23 tahun 2013, penggunaan MSG pada bahan pangan tidak ditentukan batasannya, artinya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Menurut FDA (Food and Drug Administration), MSG termasuk ke dalam bahan pangan yang aman digunakan atau disebut GRAS (Generally Recognized As Safe).

MSG sendiri secara alami terkandung pada bahan pangan seperti tebu, tomat, daun pandan, bawang putih, dan lainnya. Struktur kimia MSG yang terdapat pada bahan alami tersebut nyatanya sama dengan struktur MSG yang digunakan pada produk penyedap rasa. Sebab MSG pada produk penyedap rasa pun didapat dari bahan alami seperti hasil esktraksi tebu, bisa juga didapat melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri.

Produk penyedap rasa jenis MSG yang beredar di pasaran pun sudah banyak yang bersertifikasi halal. Artinya bahan dasar produk tersebut sudah terjamin baik dan aman berdasarkan ajaran agama Islam.

Telah banyak pula penelitian dari tahun ke tahun yang meneliti pengaruh MSG terhadap tikus putih. Nyatanya dari sekian banyak penelitian, tidak ditemukan pengaruh penggunaan MSG terhadap kinerja otak. Pengaruh yang ditimbulkan mengarah pada peningkatan berat badan, timbul alergi, dan pada dosis yang sangat tinggi bisa menimbulkan gangguan sistem syaraf.

Dapat disimpulkan bahwa MSG tidak menimbulkan kebodohan. Tetapi memang ia dapat memicu obesitas, alergi, dan gangguan syaraf pada penggunaan dengan dosis tinggi. Sehingga penggunaannya pun tetap harus dibatasi, sesuai dengan kebutuhan saja.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER