Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk anak-anak, belajar bahasa asing atau musik, akan lebih mudah dibandingkan mereka yang sudah berusia lanjut. Kapasitas kita akan menurun seiring bertambahnya usia.
Tapi sebetulnya, meski berusia lanjut, kita bisa kok belajar bahasa asing atau musik. Ini tergantung pada perlakuan terhadap suatu area di otak kita.
Peneliti melakukan penelitian pada tikus. Hasilnya menunjukkan bahwa membatasi suplai atau fungsi
neuromodulator adenosine dalam struktur otak bernama
auditory thalamus, akan mempertahankan kemampuan tikus dewasa untuk belajar dari paparan pasif sampai suara, seperti anak kecil belajar dari suara di dunia mereka.
"Dengan mengganggu sinyal
adenosin di
auditory thalamus, kami telah memperluas jendela untuk pembelajaran
auditory pada periode terlama, sampai usia dewasa dan jauh melampaui periode kritis yang biasa terjadi pada tikus," kata penulis studi itu, Stanislav Zakharenko, dari Departemen Pengembangan Neurobiologi di St. Jude.
"Hasil ini memberikan strategi yang menjanjikan untuk memperluas jendela yang sama pada manusia untuk memperoleh kemampuan berbahasa dan musik dengan memulihkan kekenyalan di daerah kritis otak, mungkin dengan mengembangkan obat-obatan yang secara selektif menghalangi aktivitas
adenosin,” kata Zakharenko, seperti dikutip Science Daily, baru-baru ini.
Auditory thalamus adalah pusat
relay di otak di mana suara dikumpulkan dan dikirimkan ke
auditory cortex untuk diproses.
Auditory thalamus dan
cortex mengandalkan glutamat
neurotransmitter untuk berkomunikasi.
Adenosin diketahui mengurangi kadar glutamat dengan menghambat pelepasan
neurotransmitter ini.
Studi yang diterbitkan di jurnal Science edisi 30 Juni ini juga mendapati hambatan
adenosine mengurangi kekenyalan otak dan mengakhiri efisiensi pembelajaran
auditory.
Peneliti memakai berbagai metode untuk mendemonstrasikan bahwa mengurangi
adenosine atau memblok penerima
adenosine A1 sangat penting dalam mengubah fungsi pengiriman pesan terkait dengan respons tikus dewasa terhadap suara.