Mengenal Kelumpuhan Tidur dan Penyebabnya

CNN Indonesia
Jumat, 15 Sep 2017 07:28 WIB
Pernahkah kamu merasa lumpuh, tak mampu bergerak atau bicara, segera setelah bangun tidur? Itu disebut kelumpuhan tidur. Kenali penyebab dan cara mengatasi.
Ilustrasi (Foto: Pixabay/Pexels)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah kamu merasa lumpuh, tak mampu bergerak atau bicara, segera setelah bangun tidur? Ini kondisi yang disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Tapi penyebabnya tak ada hubungan dengan hal-hal yang gaib ya.

Ada saat tidur kita berada pada tingkat rapid eye movement (REM), kita sedang enak-enak bermimpi. Pada saat ini, otot tubuh sedang benar-benar rehat. Saat tidur, otot tidak bisa bergerak sehingga saat bermimpi tubuh kita tidak bergerak seperti mimpi kita.

Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika seseorang bangun sebelum fase REM selesai. Kita sadar, tapi tubuh kita tak bisa bergerak karena ototnya belum aktif. Ini bisa berlangsung selama satu sampai dua menit. Mereka juga merasakan tekanan pada dada atau merasa tersedak.

Dulu, ada anggapan bahwa kelumpuhan tidur ini disebabkan oleh roh jahat yang menahan seseorang tak bisa bangkit dari tidur atau menduduki dadanya. Ini dihubungkan dengan halusinasi yang muncul, karena otak sebetulnya masih dalam posisi bermimpi. Ada yang mengaku melihat hantu, setan, atau penampakan aneh lain.

Padahal penyebabnya bukanlah itu. Penyebab kelumpuhan tidur antara lain kurang tidur, gara-gara minum obat, dan gangguan tidur lainnya seperti tiba-tiba mengalami gangguan pernafasan.

“Kelumpuhan tidur juga sering dialami pasien narcolepsy,” kata Dr. Shelby Harris dari Sleep-Wake Disorders Center di Montefiore Health System di Bronx, New York, seperti dikutip Live Science, baru-baru ini. Narcolepsy adalah penyakit yang membuat seseorang bisa tertidur secara tak terduga dan tak terkontrol.

Kondisi ini umumnya menyerang anak muda, berusia 10-25 tahun lho. Kelumpuhan tidur juga kerap dialami mereka yang mengalami gangguan stres post-traumatic atau mereka yang gampang panik, seperti dilansir di laporan National Institutes of Health.

Kelumpuhan tidur juga bisa dialami karena faktor keturunan, meski penelitiannya masih sangat awal sekali.  

Bagi kebanyakan orang, gangguan ini tak ada obatnya. Yang ada hanyalah mencegah dan memeriksa penyebabnya. Ketika kamu mengalami itu, periksalah apakah kamu mengalami masalah tidur. Misalnya kamu kurang tidur karena terlalu sibuk belajar atau bekerja sampai larut, atau kamu sedang mengalami gangguan tidur yang serius.

Kalau kamu pernah mengalaminya, disarankan supaya kamu mulai tidur dengan teratur dan cukup. Hindarilah alkohol, nikotin, dan obat pada malam hari. Jangan minum kopi setelah jam 14.00 dan matikan peralatan elektronikmu kalau sudah hendak tidur. Nah, pada saat kamu mengalami kelumpuhan tidur, tetaplah tenang dan sadari bahwa hal itu akan segera berakhir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER