Jangan Sakiti Hatimu

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Jumat, 02 Feb 2018 13:01 WIB
Pola hidup yang kurang sehat dapat mempengaruhi salah satu organ vital dalam tubuh kita, yaitu hati.
Ilustrasi Foto: Basith Subastian/Detikcom
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini, kesadaran untuk menjaga kesehatan semakin penting, termasuk bagi generasi muda. Apalagi kondisi lingkungan yang terpapar polusi dan ditambah pola hidup yang lebih menyukai hal-hal praktis atau instant, tanpa memikirkan kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi dan juga kurangnya berolahraga.

Munculnya berbagai macam penyakit di usia belia menjadi salah satu ancaman tersendiri di kalangan generasi milenial. Tidak hanya penyakit ringan seperti flu dan batuk yang menyerang daya tahan tubuh, namun penyakit–penyakit berat juga dapat menyerang karena telah dipupuk sejak usia dini.

Pola hidup yang kurang sehat dapat mempengaruhi salah satu organ vital dalam tubuh kita, yaitu hati. Fungsi hati antara lain: menawarkan dan menetralisir racun, mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein dan zat-zat lain. Perlakuan yang kurang baik terhadap hati akan menimbulkan gangguan pada hati, salah satunya adalah sirosis hati.

Sirosis hati adalah salah satu penyakit jangka panjang yang timbul karena dibiarkan sejak muda. Berawal dari pola hidup yang tidak sehat, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu panjang, kurangnya asupan nutrisi yang baik untuk tubuh, pola istirahat yang tidak benar juga kurangnya kebiasaan berolahraga. Semua fakor tersebut memperkuat terjadinya kerusakan pada organ hati, dan penurunan fungsi hati karena luka pada organ hati akibat kerusakan jangka panjang.

Awal dari kerusakan organ hati kita kenal sebagai penyakit Hepatitis. Penyakit ini memiliki tingkatan dari Hepatitis A, B, C dan yang paling parah adalah sirosis hati.

Gejala yang dimunculkan sirosis hati akan tampak ketika fungsi hati sudah berkurang secara signifikan. Kehilangan selera makan, mudah letih dan juga mudah mengantuk adalah gejala yang dapat terlihat dari seorang yang terkena sirosis hati.

Selain itu penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba–tiba juga sebagai salah satu gejalanya. Dalam tahap yang lebih serius lagi, gejala yang akan ditimbulkan adalah kulit dan bola mata putih akan berwarna kekuningan, perubahan warna pada urine dan tinja serta mual dan muntah, bahkan muntah darah.

Namun karena beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini cukup umum seperti penyakit–penyakit lainnya, sangat disarankan jika pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit. Dokter akan memeriksa perubahan fisik yang dialami pasien.

Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan fungsi hati yang dialami pasien. CT Scan, MRI dan ultrasound mungkin juga akan diperlukan untuk melihat lebih detail kondisi hati.

Sejauh ini penyakit sirosis hati belum bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk menghambat perkembangan penyebab dasar kerusakan pada jaringan hati dan menangani gejala dan juga komplikasi yang muncul akibat sirosis. Untuk itu, hal yang dapat dilakukan antara lain mengonsumsi obat antivirus, susu yang mengandung vitamin untuk menjaga fungsi hati dan menghentikan konsumsi alkohol juga rokok.

Jaringan hati yang rusak akibat sirosis bisa menyebabkan fungsi hati berhenti jika sudah semakin parah. Satu–satunya cara yang dapat dilakukan jika terjadi pada kondisi seperti ini adalah transplantasi hati.

Penyakit sirosis hati sudah banyak memakan korban. Namun kurangnya informasi tentang penyakit ini membuat pengetahuan dan kesadaran tentang bahayanya kerusakan hati ini tidak terlalu menjadi perhatian bagi orang–orang yang hidup di zaman modern ini.

Untuk itu sangat penting mengatur dan menjaga pola hidup dan gaya hidup sehat supaya kita generasi zaman sekarang tidak berinvestasi atau menabung penyakit di badan kita. Jangan sakiti hatimu dengan pola hidup tidak sehat! (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER