Jelang Demo Anti Ahok, Jokowi Tinggalkan Istana Kepresidenan

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2016 12:25 WIB
Presiden Jokowi tetap bekerja seperti biasa. Jelang demonstrasi di depan Istana Kepresidenan, ia meninjau proyek kereta bandara di Soekarno-Hatta.
Presiden Jokowi tetap bekerja seperti biasa. Jelang demonstrasi di depan Istana Kepresidenan, ia meninjau proyek kereta bandara di Soekarno-Hatta. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa jam sebelum unjuk rasa menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (4/11), Presiden Joko Widodo meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia meninggalkan Istana sekitar pukul 11.00 WIB, menuju Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Sekitar 11.30 WIB, Jokowi tiba di kawasan Soetta. Sesampainya di sana, ia langsung menuju Masjid Nurul Barkah.

Jokowi mengambil air wudhu lalu bersiap beribadah. Di dalam masjid, Jokowi mengambil tempat paling depan. Menteri Perhubungan Budi Karya terus mendampinginya.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Kepresidenan Bey Machmudin mengatakan, Jokowi ke Bandara Soetta dalam rangka kunjungan kerja.

"Presiden kunjungan lapangan meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi, terutama kereta bandara," kata Bey ketika dikonfirmasi, Jumat (4/11).

Bey membantah kunjungan tersebut dilakukan secara mendadak untuk menghindari unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan.

Jokowi, kata Bey, tetap bekerja seperti biasa. Meskipun peserta demonstrasi sudah memadati Masjid Istiqlal dan sebagian lainnya beredar di kawasan Medan Merdeka, Jokowi masih sempat memanggil anak buahnya ke Istana.

Pagi tadi Jokowi menerima Budi Karya. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memberikan pengarahan mengenai 34 proyek listrik yang mangkrak kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Terpisah, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Bambang Suswantono menyebut pasukannya sudah menyiapkan segala antisipasi atas unjuk rasa di depan Istana.

"Ini kan instansi Kepresidenan, jadi harus diamankan," tuturnya.

Lebih dari itu, TNI Angkatan Darat secara khusus mengoperasikan empat helikopter untuk mengawal Istana.

"Pencegahan saja. Situasi keamanan kan tidak bisa dibilang tunggu nanti. Sebaiknya siap, itu lebih baik," kata Kadispen TNI Brigjen Sabrar Fadilah.
(abm/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER