Indikator: Elektabilitas Ahok Turun, Namun Masyarakat Puas

CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 18:50 WIB
Meski mengalami penurunan elektabilitas, masyarakat merasa puas dengan kinerja Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan pasangan Ahok-Djarot tergerus karena kasus dugaan penistaan agama. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indikator Politik Indonesia mengatakan, calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengalami penurunan elektabilitas akibat kasus dugaan penistaan agama. Namun, masyarakat merasa puas dengan kinerja Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan terhadap Ahok menurun cukup drastis dari hasil survei yang telah dilakukan. Selama lima bulan terakhir, dukungan kepada Ahok turun sebesar 18,9 persen.

"Elektabilitas Ahok turun drastis tapi mereka (responden) puas dengan kinerja Ahok. Buat saya saat Ahok dihancurleburkan oleh isu penistaan agama Surat Al Maidah tapi ia cukup disukai dengan kinerjanya," ujarnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni unggul dengan 30,4 persen. Ahok-Djarot Saiful Hidayat 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen. Sedangkan 18,9 persen belum menentukan pilihan.

Survei yang dilakukan pada 15-22 November itu dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling kepada 798 orang dari 800 responden yang direncakan. Sedangkan, margin of eror sekira 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Meski demikian, kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur sebanyak 69 persen.

Menurut Burhanuddin, kepuasan masyarakat terhadap kinerja petahana dapat membuat Ahok kembali dipilih. Namun akan menjadi serangan balik kepada Ahok jika masyarakat merasakan ketidakpuasan.

"Hal itu yang terjadi di tahun 2012, masyarakat yang suka kinerja Foke (Fauzi Bowo) hanya 40 persen sehingga membuat masyarakat memilih calon lain," ujarnya.
Menurut Burhanuddin, untuk menaikkan elektabilitas dan dukungan saei masyarakat DKI, Ahok harus rendah hati dan menunjukkan perubahan dengan permintaan maaf yang kerapkali ia sampaikan. Selain itu, media harus menggeser isu-isu yang dapat menjatuhkan elektabilitasnya dan membuat debat terbuka antar cagub cawagub untuk menyajikan program.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER