Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menduga kenaikan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni lantaran sikap santun pasangan tersebut dalam berkomunikasi dengan warga ibu kota.
Agus-Sylvi merupakan pasangan calon yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan.
Pasangan itu disebut sebagai 'kuda hitam' karena tidak memiliki pengalaman politik seperti pasangan calon lain. Namun, hanya dalam kurun beberapa bulan saja, elektabilitas Agus-Sylvi melesat drastis.
Setidaknya hal itu tercermin dari hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia.
Indikator Politik Indonesia menempatkan Agus-Sylvi di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 30,4 persen. Agus-Sylvia mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang hanya meraih 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen.
"Saya kira secara komunikasi politik, orang Indonesia tidak suka dengan yang bengis dan antagonis. Langkah yang menguntungkan adalah dengan komunikasi politik yang santun," kata Ramadhan Pohan di Jakarta, Kamis (24/11).
Kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi terbilang sangat cepat. Meski demikian, Ramadhan mengatakan, pihaknya tidak heran fenomena tersebut.
Menurutnya, melesatnya elektabilitas Agus-Sylvi sekaligus mematahkan anggapan selama ini yang menyebut Agus-Sylvia sebagai 'anak kemarin sore'.
Ramadhan mengatakan, hasil dari survei tersebut akan dijadikan sebagai masukan dan inspirasi untuk meraih simpati masyarakat DKI Jakarta.
"Masih ada waktu 2,5 bulan lagi dan Agus-Sylvi akan mempertahankan yang ada," ucapnya.
Indikator Politik Indonesia bukan satu-satunya lembaga yang memperlihatkan kenaikan drastis elektabilitas Agus-Sylvi. Sebelumnya, hal itu juga tercermin dalam hasil Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA.
Hasil survei yang diadakan selama kurun 31 Oktober-5 November 2016, Agus-Sylvi berada di urutan kedua dengan elektabilitas 30,9 persen, terpaut tipis dari urutan pertama Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mencatat 31,9 persen. Ahok-Djarot berada di urutan buncit dengan elektabilitas 24,6 persen.
(wis/yul)