Ahok Terkenang Guru Teladannya Semasa SMP

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 18:50 WIB
Ahok menyebut Guru Nirwan mempengaruhi perkembangan dirinya. Sekarang, Guru Nirwan dalam kondisi sakit-sakitan di Belitung Timur.
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyinggung guru idolanya ketika remaja di peringatan Hari Guru Nasional, Jumat (25/11). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, memiliki seorang guru yang menjadi teladannya. Sosok itu adalah Nirwan, Guru Biologi SMP Negeri 1 Gantong, Belitung Timur.

Menurut Ahok, jasa seorang guru patut dihargai. Oleh karena itu ia mengaku tak pernah lupa untuk menjenguk Nirwan ketika kembali ke Belitung Timur.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, kondisi Nirwan saat ini tengah sakit. Nirwan harus menjalani cuci darah sebanyak 3 kali dalam sepekan.

"Saat pulang, saya masih jenguk beliau juga untuk bertemu dengan istrinya yang sudah pensiun sebagai guru," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta (25/11).

Soal kesejahteraan guru di Jakarta, Ahok mengklaim, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan fasilitas gaji di atas Upah Minimum Provinsi.

Kendati demikian, Ahok meminta agar para guru mau meningkatkan keterampilan yang dapat mempengaruhi kecerdasan siswa.

"Kami ingin penghasilan guru-guru kami naikkan, dulu yang rata-rata Rp9 juta dan sekarang sudah Rp14 juta. Kami ingin mutu juga dinaikkan," ucapnya.

Jika terpilih kembali sebagai pemimpin Jakarta, Ahok berencana menggulirkan Programme Internationale for Student Assesment (PISA) sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan mutu guru.

Dalam program PISA, tolok ukur mutu seorang guru akan dilihat dari prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa didikannya yang berusia 15 tahun. Tes ini nantinya akan diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.

Ahok berharap program itu dapat meningkatkan mutu guru di Jakarta sehingga bisa mendorong Indonesia masuk dalam peringkat 30 besar dunia dalam hal mutu guru.

"Setelah 5 tahun ke depan, kami harapkan tes itu Jakarta bisa dites tersendiri dan Indonesia bisa masuk 30 besar seperti laporan dari Hong Kong," tuturnya. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER