Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembuatan Mass Rapid Transit Jakarta atau Angkutan Cepat Terpadu Jakarta merupakan solusi untuk mengurangi pembelian mobil murah yang dapat menambah kemacetan di ibukota.
MRT merupakan kereta rel listrik yang rencananya menggunakan sistem automatic train operation.
"Bagi kami, subsidi menengah ke bawah adalah membangun kereta api MRT. Saya percaya teori kalau mobil murah banyak dijual maka tentu akan nambah macet, nambah subsidi BBM," ujarnya di Rumah Lembang, Jumat (25/11).
Hal membangun MRT ini seolah merupakan pernyataan untuk 'melawan' rencana moratorium mobil mewah yang dikumandangkankan oleh pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mengurangi kemacetan.
Moratorium mobil mewah yang dimaksud pasangan nomor urut tiga itu adalah dengan melarang masuk mobil baru seharga di atas Rp3 miliar di Jakarta.
Namun, Ahok mengatakan, dengan terwujudnya MRT, ia tidak akan melarang pembelian mobil mewah. Yang penting baginya, pemilik mewah itu membayar pajak pajak atas mobil mewah yang mereka beli.
Selain itu, mereka juga harus membayar jika melintas di jalan yang telah menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP).
Pajak itu, Ahok mengatakan, dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan.
"Saya senang kalau orang beli mobil mewah-mewah, silahkan saja. Tapi kalau mau digunakan jalan dikenai bayaran," ucapnya.