Sandiaga: Moratorium Mobil Mewah Untuk Ciptakan Efek Domino

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 21:18 WIB
Dengan moratorium mobil mewah, Sandiaga berharap kelas menengah beralih ke transportasi umum yang nantinya akan diikuti oleh kelompok masyarakat lain.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno masih bersikukuh mengusung program moratorium mobil mewah. (CNN Indonesia/Denny Aprianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana melakukan moratorium mobil mewah seharga Rp3 miliar sebagai salah satu program mengatasi kemacetan jika terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sandiaga berharap moratorium itu dapat menciptakan efek kejut dan domino bagi para kelas menengah atas yang akan membeli maupun sudah memiliki mobil seharga tersebut.

"Saya pikir ide moratorium itu kan orang-orang yang punya mobil mewah akan langsung terkejut dan langsung bertanya," kata Sandiaga di Jakarta Barat, Selasa (6/12).

Ia menjelaskan, moratorium itu bertujuan untuk mengubah kebiasaan kelas menengah atas yang mampu membeli mobil seharga tersebut agar beralih menggunakan transportasi umum.

Dengan beralih ke moda transportasi umum, kata Sandi, maka perilaku kelas menegah ke atas seperti kalangan artis, pengusaha muda, dapat menjadi sebuah gerakan dan dicontoh oleh masyarakat.

"Kalau ada gerakan di mana anak-anak muda yang punya sukses, pengusaha muda, artis-artis yang bisa beli mobil mewah tapi berpindah ke transportasi umum, efek wow, efek kejutnya itu akan besar sekali," ujar Sandiaga.

Dengan sebuah gerakan, kata Sandiaga, maka efek domino dari moratorium itu akan terasa. Hal itu juga akan diiringi dengan perbaikan fasilitas transportasi umum agar warga Jakarta mau beralih dari kendaraan pribadi.

Sandi mengatakan, salah satu strategi yang ia siapkan untuk program ini adalah dengan menggenjot kampanye di sosial media. Ia menargetkan, dalam waktu enam bulan, kampanye tersebut akan membawa dampak positif dengan peningkatan pengguna transportasi umum.

Selain itu, Sandiaga menambahkan kunci dari rencana ini adalah pemimpin yang dapat diteladani. Ia berjanji akan rutin menggunakan transportasi umum jika terpilih sebagai wakil gubernur, termasuk mengajak para jajarannya.

"Saya mengalokasikan dalam sebulan tiga hari lari ke kantor dan tiga hari saya ke kantor naik kendaraan umum," ujar Sandiaga.

Di sisi lain, calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono tak sependapat dengan rencana tersebut. Agus mempertanyakan manfaat program tersebut dalam mengatasi kemacetan di ibu kota.

Bagi Agus, program tersebut memiliki sedikitnya dua persoalan. Pertama, menurut Agus, harus ada kategori yang jelas soal kendaraan yang disebut mewah. Persoalan kedua terkait dengan jumlah pengguna atau pembeli mobil mewah di Jakarta.

Untuk persoalan kedua, Agus menyebut tak banyak warga yang mampu membeli mobil mewah. Karena jumlahnya yang sedikit itu, Agus pun tak yakin moratorium mobil mewah bisa menjadi solusi mengurai kemacetan Jakarta. (wis/yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER