Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai program menciptakan 200 ribu wirausahawan yang ditawarkan pesaingnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sulit diwujudkan dan tidak terukur.
Basuki alias Ahok menyatakan argumentasi itu dengan merujuk pengalamannya selama menjabat gubernur sejak 2014. "Tidak masuk akal angka 200 ribu itu," ucapnya di Rumah Lembang, Jakarta, Junat (16/12).
Ahok menuturkan, keberhasilan program menciptakan pengusaha baru di Indonesia hanya 10 persen. Artinya, kata Ahok, jika ingin melahirkan 200 ribu wirausahawan, Anies-Sandi harus mengumpulkan dua juta calon pengusaha.
Menurut Ahok, hal itu tidak mudah diwujudkan. Ia mempertanyakan proses pelatihan, waktu, dan modal yang direncanakan Anies-Sandi.
"Dua juta orang, kalau setiap orang diberikan modal Rp1 juta, total modal yang dibutuhkan berarti Rp2 triliun. Padahal, tidak mungkin modal usaha hanya Rp1 juta. Kalau Rp10 juta berarti Rp20 triliun," kata Ahok.
Ahok berkata, saat menjabat gubenur DKI Jakarta, dari 400 warga yang diberikan pelatihan kewirausahaan, hanya sekitar 40 orang berhasil jadi pengusaha.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga merujuk pengalamannya memberikan pelatihan budidaya ikan di Kepulauan Seribu pada 2014 dan 2015. Menurutnya, dalam dua tahun program itu hanya berhasil mencetak dua pembudidaya aktif.
"Mencetak pengusaha enggak gampang. Mencetak pengusaha 10 persen saja sudah hebat, bisa capai pencapaian dunia," ujarnya.
Ahok mengklaim programnya untuk meningkatkan ekonomi lebih masuk akal dibandingkan milik Anies-Sandi. Ia menjanjikan pinjaman modal sebesar Rp1 triliun untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Modal itu nantinya, kata Ahok, akan disalurkan kepada pedadang kaki lima yang terdaftar di Bank DKI.
Ahok juga menjanjikan banyak lahan untuk ruang kerja bersama (
coworking space). Ia berkata, Pemprov DKI juga berencana membenahi sistem teknologi informasi.
(abm/yul)