Anies Wacanakan Kredit Panel Surya ke Setiap Rumah

Tim CNN Indonesia & Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2016 23:54 WIB
Ditantang membangun sejuta panel surya, Anies menyatakan pihaknya masih akan mengkaji kembali lantaran biayanya yang sangat tinggi.
Ditantang membangun sejuta panel surya, Anies menyatakan pihaknya masih akan mengkaji kembali lantaran biayanya yang sangat tinggi. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Greenpeace Indonesia menantang calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan untuk membangun satu juta panel surya pembangkit listrik selama lima tahun di DKI Jakarta.

Pembangunan itu bertujuan untuk mengurangi konsumsi listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara atau pembangkit dengan bahan baku fosil.

"Kalau di DKI Jakarta secara signifikan beralih ke (panel) surya kemudian kebutuhan produksi listriknya yang berbasis batu bara itu sendiri akan menurun," kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak, di kantornya, Jakarta, Jumat (16/12).

Leonard menjelaskan, pembangunan panel surya nantinya akan mengganti sistem listrik yang berada di pusat perbelanjaan, gedung pemerintah, hingga fasilitas umum lainnya.

Panel surya sendiri memanfaatkan energi surya atau matahari. Data Kementerian ESDM menunjukkan energi surya menyimpan potensi membangkitkan listrik hingga 532,6 gigawatt.

Dengan demikian, menurut Leonard pembangunan PLTU untuk suplai listrik di Jakarta tidak lagi dibutuhkan. Dampaknya, polusi di Jakarta akan berkurang.

Greenpeace Indonesia juga mencatat angka polusi di Jakarta berada di antara 50 sampai 100 atau empat kali lipat dari ambang batas yang ditetapkan WHO.

Menanggapi tantangan tersebut, Anies menyatakan pihaknya masih akan mengkaji kembali lantaran biayanya yang sangat tinggi. Namun Anies mengamini, panel surya dapat menekan angka polusi di Jakarta.

Anies pun mewacanakan untuk membuat program kredit pembangkit listrik sebagai solusi alternatif pembangunan sejuta panel surya selama lima tahun di Jakarta.

“Salah satu ide yang terpikirkan dan perlu dimatangkan adalah kredit kepemilikan pembangkit listrik untuk rumah. Sehingga rumah-rumah itu bisa memiliki pembangkit listrik tenaga surya,” ucap Anies.

Anies menilai, cara kredit akan memangkas biaya pembangunan panel surya dan juga melibatkan partisipasi masyarakat. Program ini juga menyasar sektor komersial dengan kemudahan skema pembiayaan.

"Kalau untuk keperluan komersial mereka bisa melakukan absorsi biaya. Tapi tetap saja diperlukan kemudahan pembiayaan," kata Anies.

Skema kredit ini nantinya, kata Anies juga akan menggandeng sektor keuangan dan unsur perbankan. Nantinya masyarakat ataupun sektor komersial akan membayar setiap bulan pembangunan panel surya sebagai pengganti biaya pembayaran listrik.

Tantangan Greenpeace Indonesia untuk membuat sejuta solar panel sebagai konversi energi yang ramah lingkungan sebelumnya juga telah disampaikan kepada calon nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun sayangnya, Agus enggan mengomentari soal tantangan yang diberikan oleh Greenpeace soal satu juta panel surya tersebut. (pmg/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER