Dana Kampanye Ahok Capai Rp48 M, Pengeluaran Baru Rp1 M

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2016 13:44 WIB
Dana didapat dari sumbangan masyarakat yang mencapai 10 ribu orang. Data dana kampanye itu bakal diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, sore ini.
Dana kampanye Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat saat ini sudah mencapai Rp48 miliar. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dana kampanye pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, saat ini sudah mencapai Rp48 miliar. Sementara pengeluaran selama masa kampanye pasangan yang akrab disapa Ahok-Djarot itu baru Rp1,1 miliar saja.

Data dana kampanye yang terangkum dalam dua bundel laporan itu, bakal diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, sore ini.

Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris menjelaskan dana itu didapat dari sumbangan masyarakat yang mencapai 10 ribu orang.

"Sumbangan yang kami terima beragam, rata-rata dari terkecil Rp10 ribu sampai dari perusahaan ada yang Rp500 juta," kata Charles kepada CNNIndonesia.com di Rumah Lembang, Selasa (20/12).

Charles menjelaskan dana itu masuk melalui website Ahok-Djarot, transfer bank, dan sumbangan di Rumah Lembang yang rata-rata mencapai Rp100 juta per hari.

Sumbangan terbesar, kata Charles, datang dari kegiatan Gala Dinner yang rutin digelar tiap malam bersama Ahok. Menurut Charles, setiap gala dinner mampu meraup Rp500 juta hingga Rp1 miliar.

Rincian dana Rp48 miliar itu terdiri dari sumbangan partai politik pengusung sebesar Rp200 juta, perseorangan Rp18 miliar, dan badan hukum/swasta Rp4 miliar.

Sementara terdapat Rp24 miliar dana belum diketahui penyumbangnya karena belum melampirkan data diri. Menurut Charles, dana itu belum bisa digunakan hingga data penyumbang berupa KTP atau NPWP lengkap.

Charles menyebut terdapat lima perusahaan yang menyumbang Rp500 juta dan sekitar 20 orang yang memberi sumbangan maksimal yakni Rp75 juta. Charles enggan menyebut nama pemberi sumbangan itu.

Sedangkan 15 persen dari penyumbang memberikan donasi dengan jumlah di bawah Rp50 ribu. Sumbangan berjumlah Rp50-100 ribu  mencapai 29 persen. Dan yang menyumbang di atas Rp10 juta sebanyak 5 persen dari total penyumbang.

Charles menyebut penggalangan dana masih akan terus dibuka, hanya saja gala dinner akan dibatasi untuk fokus turun ke masyarakat. Charles yakin target dana kampanye sebeaar Rp80 miliar dapat tercapai hingga Januari.

Dari pengeluaran Rp1,1 miliar, Charles menuturkan pengeluaran tebesar datang dari pembuatan atribut atau alat peraga dan operasional kegiatan.

Biaya operasional yang terdiri dari peralatan, konsumsi, logistik dan perlengkapan rumah tangga memakan biaya Rp859 juta. Sementara untuk administrasi seperti honor tenaga kerja dan alat tulis membutuhkan Rp286 juta.

Menurut Charles, pengeluaran yang masih tergolong sedikit itu disebabkan ada bebera tagihan yang belum dibayarkan.

"Realnya bisa Rp6-7 miliar, cuma belum dibayarkan. Nanti Januari akan jauh lebih besar," tutur Charles.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER