Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bakal melanjutkan rencana pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini untuk membangun pusat perkulakan sembilan bahan pokok di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pusat perkulakan itu bertujuan untuk mengendalikan harga sembako yang menjadi salah satu dari 23 program prioritas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Itu (pusat perkulakan) bagus dan akan kami lanjutkan, meski agak terlambat," kata Sandi seusai bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Senin (26/12).
Sandi juga berjanji tak akan membangun satu pusat perkulakan saja, melainkan lima pusat perkulakan.
Kelima pusat perkulakan itu rencananya akan dibangun di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Di pusat-pusat perkulakan itu, akan dijual bahan-bahan pokok langsung dari sumber produksi.
"Kami akan upayakan datangkan langsung dari tempat sumber produksinya, seperti cabai dan bawang dari Jawa Tengah agar mata rantai tak panjang, dan harga sembako pun murah, " katanya.
Basuki Tjahaja Purnama, saat menjabat gubernur aktif DKI Jakarta memang berencana membuat pusat perkulakan di Kramat Jati.
Pada Agustus, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, di Kantor Pasar Jaya mengatakan peletakan batu pertama akan dilakukan pada Oktober. Perkulakan itu ditaksir membutuhkan biaya sebesar Rp15 hingga Rp20 miliar.
"Secepatnya peletakan batu pertama Oktober ini. Kami melakukan percepatan sehingga Desember 2016 nanti bisa buka perkulakan di pasar induk," kata Arief Nasrudin, Rabu (24/8).
Arief mengatakan perkulakan itu bakal dikelola oleh PD Pasar Jaya dan para pedagang bakal menjadi konsumennya. Perkulakan itu tak dibuka untuk umum, melainkan khusus untuk pedagang yang memiliki identitas di Pasar Jaya.
Serupa dengan program kampanye Anies-Sandi, pembangunan pusat perkulakan ini juga dilakukan Pemprov DKI untuk menekan harga sembako.
(wis/gil)