Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahja Purnama (Ahok) memiliki kekurangan dalam berbicara.
Yorrys, yang partainya menjadi pendukung Ahok di pilkada Jakarta 2017, menuturkan Ahok yang dikenal ceplas-ceplos dalam berbicara sadar dan akan memperbaiki hal itu serta siap menghadiri debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).
"Dia (Ahok) punya satu kekurangan, bacotnya aja yang kurang. Dia sadar itu dan sekarang dia mencoba (berubah) dalam proses pendewasaan," kata Yorrys di DPR, Rabu (11/1).
Menurut Yorrys Partai Golkar tidak memberikan masukan apa pun menjelang debat. Ia yakin Ahok bisa menjalankan dengan baik.
Yorrys menegaskan, pengalaman menjadi gubernur Jakarta merupakan keunggulan Ahok. Ahok juga pernah menjadi wakil gubernur Jakarta saat Jokowi menjadi gubernur Jakarta. Oleh karena itu Yorrys menganggap Ahok sangat memahami Jakarta.
"Apa yang dia akan sampaikan itu pasti agak berbeda dengan dua kandidat lain karena yang lain berbicara 'akan'. Kalau dia (Ahok) ini sudah melaksanakan dan kami bisa melihat progres yang dia lakukan saat ini," kata Yorrys.
Yorrys menekanan, Ahok juga memiliki pengalaman pemerintahan lain selain menjadi gubernur. Ahok pernah menjabat sebagai bupati Belitung Timur selama satu tahun sampai 2006, dan anggota DPR selama tiga tahun sampai 2012.
Selain itu, kata Yorrys, Djarot Saiful Hidayat yang menjadi pasangan Ahok saat debat, sebelum menjadi wakil gubernur Jakarta, ia pernah menjabat sebagai wali kota Blitar selama 10 tahun sampai 2010, dan anggota DPR pada 2014.
"Saya yakin dia pasti tampil berbeda. Dia sama Djarot sudah lama (berpengalaman)," kata Yorrys.
Dalam pertarungan pilkada Jakarta, KPUD menyelenggarakan debat sebanyak tiga kali. Debat pertama akan digelar 13 Januari di Hotel Borobudur. Kemudian debat selanjutnya akan digelar pada 27 Januari dan 10 Februari.