Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah telah melakukan kampanye terselubung saat menyampaikan pidato di hadapan warga Kepulauan Seribu pada September lalu.
"Saya dikatakan kampanye terselubung, saudara Irena, Anda itu saksi palsu, karena yang Anda katakan itu fitnah," kata Ahok, sapaan Basuki saat menyampaikan tanggapannya dalam persidangan pemeriksaan saksi di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/1).
Pidato Ahok di Pulau Pramuka pada September lalu berujung pada kasus penistaan agama yang membuat Ahok saat ini duduk di kursi terdakwa. Dalam pidatonya itu, Ahok memang sempat menyinggung soal Pilkada DKI Jakarta.
Namun Ahok membela diri. Ia mengatakan bahwa pidatonya saat itu bertujuan untuk mengedukasi warga. Bahkan saat itu, menurut Ahok, dirinya menyampaikan agar warga Kepulauan Seribu tidak usah memilihnya kalau tidak sesuai dengan keinginan mereka pada Pilkada DKI 2017.
"Kan saya bilang warga tidak usah pilih saya. Kata yang mana yang menunjukan saya kampanye terselubung," kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok juga mengatakan Irena telah menyampaikan fitnah dalam kesaksiannya di persidangan. Fitnah itu, menurut Ahok, dilontarkan Irena ketika menyebut warga Kepulauan Seribu yang hadir saat Ahok menyampaikan pidatonya September lalu, sebagai bawahan Ahok.
"Di sana itu ada anggota DPRD, ada ulama, yang mana yang bawahan saya? Tidak ada. Apalagi yang saudara saksi bilang nelayan senang karena diberi ikan kerapu, fitnah itu," kata Ahok.
Merespons tanggapan Ahok, Irena menyebut hal itu sudah biasa. Menurut dia, pihak Ahok memang sudah terbiasa melakukan cara-cara dengan menyudutkan pihak pelapor di persidangan.
"Sudah biasa, biarkan saja. Saya sudah tau, mereka (Ahok) memang terbiasa dengan cara-cara seperti itu," kata Irena.