Jakarta, CNN Indonesia -- Ketiga calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta baru saja menyelesaikan debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J. Kristiadi, menuturkan bahwa debat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta ini adalah debat yang mencerdaskan.
Menurutnya setiap pasangan diberikan keluluasaan dengan tata krama yang baik untuk saling mengajukan visi misi, bertanya, maupun menyerang.
"Debat ini mencerdaskan, betul-betul perdebatan, tidak diatur secara kaku, tidak cuma protokuler. Betul-betul masing-masing diberikan keleluasaan. Tentu dengan tata krama yang baik untuk saling mengajukan visi misi, untuk bertanya, untuk menyerang, untuk berdebat, itu luar biasa," ujar J. Kristiadi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/1).
Kristiadi berharap debat-debat semacam ini dipertahankan dan diperbanyak. Tujuannya dapat memberikan kontribusi wacana yang lebih netral di masyarakat.
Menanggapi debat pasangan calon (paslon) nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Kriatiadi mengatakan bahwa Ahok dan Djarot memiliki kelebihan dibanding paslon yang lain. Ahok dan Djarot dianggap memiliki amunisi yang cukup banyak dan dapat mengartikulasikan apa yang sudah dilakukan dengan sangat baik.
"Mas Ahok dan Pak Djarot ini dibandingkan Mas Anies dan Mas Agus, dia mempunyai amunisi yang cukup banyak dan juga bisa mengartikulasikan apa yang sudah dilakukan dengan sangat baik", kata Kristiadi usai nonbar debat perdana di rumah pemenangan Ahok-Djarot di kawasan Lembang, Jakarta Selatan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo, menurutnya jawaban dari paslon nomer 2 lebih konkret dan apa adanya. Pihaknya yakin bahwa dalam debat perdana ini pasangan Ahok dan Djarot lebih unggul.
"Tetep aja jawaban dan ulusan dari pasangan nomer 2 lebih konkret ya, lebih supstansial gitu, tidak abstrak, tidak normatif apa adanya. Saya masih menyakini bahwa mereka lebih unggul," ujar Bambang kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/1) di rumah pemenangan Ahok-Djarot di kawasan Lembang, Jakarta Selatan.
Terkait dengan persiapan yang akan dilakukan untuk debat kedua tanggal 27 Januari 2017, pihaknya dan tim akan mereview pertanyaan-pertanyaan debat tadi dan terus mengkaji permasalahan yang ada untuk digunakan dalam simulasi. Tidak ada hal khusus yang dipersiapkan. Menurutnya pencapaian Ahok-Djarot sudah jelas.
"Kalau untuk hal khusus gak terlalu menjadi masalah, memang tidak ada yang khusus, apalagi sudah pernah menjabat tinggal membuka file file aja kok. Pencapaiannya sudah jelas," ucap Bambang.
Bambang yakin pada pilkada gubernur DKI Jakarta bulan Februari mendatang, Ahok dan Djarot bisa memenangkan suara. "Insya Allah tetap positif. Insya allah pilkada bulan februari kami (Ahok-Djarot) menang," ujarnya.