Jakarta, CNN Indonesia -- Debat terbuka jilid dua untuk calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan digelar dalam hitungan dua hari lagi. Para kandidat sejak jauh hari mempersiapkan diri berdebat dengan tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan pengelolaan kawasan perkotaan.
Tema debat kali ini lumayan akrab dengan kandidat nomor urut pertama dan kedua. Calon wakil gubernur Sylviana Murni dari nomor urut satu, berpengalaman 31 tahun menggeluti dunia pegawai negeri sipil di DKI Jakarta.
Beberapa posisi penting di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun pernah diemban oleh Sylviana, mulai dari Kepala Dinas Pendidikan, Walikota Jakarta Pusat, pelaksana kebijakan Walikota Jakarta Barat, hingga Kepala Satpol PP DKI Jakarta. Terakhir, sebelum memutuskan mengundurkan diri, Sylviana menjabat posisi eselon satu sebagai Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan.
Jejak karir Sylvi akan menguntungkan kandidat dalam debat pada Jumat (27/1) mendatang. Hal ini disadari oleh calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono.
"Ingat, saya punya Mpok Sylvi. Mpok Sylvi 31 tahun di birokrasi Pemda DKI Jakarta dan beliau tak hanya tahu persis apa yang terjadi 5 tahun terakhir tapi juga masa-masa sebelumnya," kata Agus.
Sementara itu, pasangan nomor urut dua, baik Basuki Tjahaja Purnama maupun Djarot Saiful Hidayat sudah memiliki pengalaman birokrat yang mumpuni sebagai pasangan petahana di Pilkada DKI ini. Bahkan, Ahok pernah mendapatkan predikat gubernur terbaik versi majalah Globe Asia.
Untuk persiapan debat Jumat mendatang, Ahok mengatakan akan mengumpulkan data-data dari yang sudah dia kerjakan selama ini. Menurutnya meskipun ada beberapa program yang belum selesai, tapi setidaknya itu bisa disampaikan agar jika terpilih kembali program itu bisa diselesaikan.
"Kami siapkan data, kan kami yang kerjakan," kata Ahok.
Bila dalam debat nanti kandidat lawan menyerang program yang belum selesai, Ahok siap menerima kritik. Bagi dia ajang debat dapat digunakan sebagai masukan dari kekurangan dari program yang selama ini dijalankan.
"Kami harapkan pasangan calon lain yang punya ide mereka bisa membantu kami," ujar dia.
Bagaimana dengan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno? Status Anies yang pernah menggeluti dunia birokrasi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setidaknya dapat menjadi senjata menghadapi dua lawannya nanti.
"Pak Anies sudah membuktikan bisa menggerakkan birokrasi, saat menjadi menteri serapan anggaran sampai 94 persen tanpa pengecualian dari laporan keuangan BPK," kata Sandiaga, calon wakil gubernur nomor urut tiga.
Anies menyatakan sudah siap untuk menghadapi debat kedua dan akan menyoroti masalah pelayanan publik di mana pemerintah sudah seharusnya menjamin pemenuhan hak dasar para warga.
"Jangan sampai ada hanya sekelompok warga yang dilayani, kami akan bersiap untuk lebih baik dari kemarin," kata Anies.
Menurut Anies, dia akan menawarkan pembukaan akses digital anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bagi warga Jakarta.
Kita lihat saja nanti bagaimana pertarungan para kandidat dalam debat cagub kedua. Debat nanti akan dimoderatori oleh Tina Talisa dan Eko Prasodjo. Tina pernah menjadi pembaca berita di sejumlah televisi swasta. Sementara Eko adalah guru besar Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Indonesia.