Ahok dan AHY Dinilai Paling Rawan Turun Elektabilitas

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Feb 2017 21:58 WIB
Terjunnya Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati ke lapangan pada Sabtu (4/2), dinilai lebih pada untuk menjaga elektabilitas kandidat yang diusungnya.
Agus Harimurti Yudhoyono dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap paling rawan mengalami penurunan elektabilitas dibandingkan Anies Baswedan.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terjunnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke lapangan pada Sabtu (4/2), dinilai lebih pada untuk menjaga elektabilitas yang sudah ada pada calon-calon yang diusungnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.  

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat turunnya SBY dan Mega menyusul langkah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang lebih dulu ke terjun ke gelanggang arena pilkada Jakarta bukan hanya untuk memperkuat elektabilitas tapi yang lebih utama yaitu untuk menjaga elektabilitas yang sudah ada pada para kandidatnya.

“Jagoan SBY yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan jagoan Megawati, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling rawan mengalami penurunan elektabilitas dibandingkan jagoan Prabowo yaitu Anies Baswedan yang relatif stabil,” ujar Hendri kepada CNNIndonesia.com, Sabtu.
Hendri mengatakan duet Agus dan Sylviana Murni posisinya agak rawan penurunan pascadebat. “Kehadiran SBY dapat memberikan kepercayaan diri bagi pendukung Agus untuk tetap memberikan dukungan dan dorongan bagi yang rindu nostagia SBY,” tuturnya.

Adapun kehadiran Megawati, lanjut Hendri, juga sementara dapat membuat kasus yang dijalani Ahok tersamar. “Sebab figur Megawati sanngat kuat di kalangan pendukung loyal PDIP,” ujar Satrio.
Pengamat politik yang juga Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjdjaran Muradi menilai keberadaan para elite politik dalam hal ini ketua umum partai pengusung lebih banyak menjadi pelengkap dari kampanye yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon.

Khusus Ahok, kata Muradi, turunnya Megawati dalam berkampanye guna menggenapi basis pendukung tradisional yang di awal kampanye cenderung ragu karena menguatnya isu SARA untuk kembali menyokong calon yang diusung PDIP itu.

“Baik Megawati maupun SBY saya kira membaca alur politik yang terjadi di Jakarta,” ucap Muradi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/2).
Susilo Bambang Yudhoyono untuk kali pertama berbicara meyakinkan warga Jakarta agar memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. SBY berorasi dalam apel siaga yang digelar oleh tim pemenangan Agus-Sylvi, Sabtu (4/2).

Sedangkan Megawati menghadiri #KonserGue2 yang diselenggarakan untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Dalam pidatonya, Megawati mengaku yakin Ahok dan Djarot akan kembali memimpin ibu kota. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER