Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengimbau seluruh warga Jakarta untuk tidak melakukan aksi pengawasan di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan pilkada, Rabu (15/2). Dia khawatir aksi tersebut dapat mempengaruhi pilihan para pemilik hak suara.
"Yang mengawasi TPS itu ya, pengawasnya. Masing-masing paslon (pasangan calon) juga ada saksinya. Kemudian ada panitia. Belum lagi pemantau berjenjang, seperti KPU Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota," ujar pria yang akrab disapa Soni ini di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/2).
Lebih lanjut Sumarsono menjelaskan, masyarakat umum boleh ikut mengawasi TPS di lingkungan masing-masing. Salah satu caranya dengan merekam proses penghitungan suara. Namun, aksi pengawasan itu tak boleh memicu gejolak bahkan aksi massa.
"Tidak perlu pula mengawasi pilkada secara dekat sampai pada bilik (pencoblosan). Serahkan saja pada saksi yang sudah diutus secara resmi oleh masing-masing paslon," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu kepolisian mendapat informasi mengenai rencana sekelompok orang yang hendak menuju berbagai TPS di ibu kota, kemudian mengawasi lokasi pemungutan suara.
(pmg)