TPS 032 Cililitan, Satu Hati Satu Suara

CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 09:42 WIB
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat menang telak mengantongi 100 persen suara di TPS 32 Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ilustrasi penghitungan suara. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Euforia Pemilihan Kepala Daerah 2017 DKI Jakarta dirasakan banyak orang. Hari pencoblosan menyisakan banyak diperbincangkan. Hal mengejutkan terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 032 Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat menang telak mengantongi 100 persen suara di TPS itu.

"Baru kali ini 100 persen (pilihannya sama), kita satu hati," ujar Joni Samosir, ketua RT setempat saat ditemui di Cililitan, Jumat (17/2).

Hal ini menurutnya luar biasa, karena pada pemungutan suara sebelumnya tidak pernah satu suara. Dia pun heran.


Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 032, Eva Novita RN juga menyatakan hasil penghitungan suara sama sekali di luar dugaan KPPS.
Pasalnya, lingkungan RT 3 dan RT 4 RW 8 tidak menunjukkan geliat dukungan kepada salah satu paslon. Dia menilai, tidak ada euforia kampanye selama ini.

"Tidak ada spanduk, pamflet, tidak kelihatan antusias kampanye," kata Eva.

Selain itu, kata Eva, pasangan calon nomor dua tidak pernah blusukan ke lingkungannya. Bahkan tidak terlihat pergerakan tim sukses mencari dukungan seperti di daerah lain.

"Ahok sama sekali enggak ke sini, timses juga enggak ada yang bersosialisasi di sini," tambahnya.


Eva mengatakan pemungutan suara pada 15 Februari kemarin berlangsung lancar dan aman, walau memang setelah pukul 12.00 TPS mulai ramai melayani warga yang menggunakan surat keterangan. Menurut Eva, mereka masih termasuk warga RT 3 dan RT 4, tetapi KTP elektronik mereka masih dalam proses.

Sebelum melakukan pencoblosan, kata Eva, warga harus menunjukkan kertas suara kepada para saksi dan pengawas TPS. Lokasi pencoblosan pun steril dari atribut paslon. Bahkan beberapa pemilih terpaksa pulang berganti pakaian.

Sementara Risen Dongoran, warga RT setempat menuturkan, ia mantap memilih nomor dua karena kinerjanya nyata. Ia berkata, pilihannya tidak berdasarkan ras atau agama, tetapi atas dasar hati nurani.

"Kerja si Ahok nyata, banjir berkurang, got kotor langsung bersih. Kami lihat fakta," ujarnya.

Di TPS 032, paslon Ahok-Djarot menang telak dari dua paslon lain. Mereka memperoleh 452 suara dengan 3 suara tidak sah. Dua paslon lain tidak memperoleh suara sama sekali alias nol.


Koordinator saksi Kecamatan Kramat Jati dari pasangan calon nomor satu menyatakan, saksi dari pihaknya memang tidak melakukan pencoblosan di TPS 032, tetapi di TPS 035 sesuai dengan asalnya.

"Kami ada koordinator RW, saksi dalam dan dua saksi luar, jadi bisa digantikan (ketika saksi menggunakan hak pilihnya di TPS lain)," ujar pria yang enggan menyebutkan namanya ini.

Hal demikian juga dikonfirmasi oleh Harun Alrasyid, saksi paslon nomor tiga. Melalui pesan singkat, ia mengatakan saksi di TPS 032 berasal dari luar DKI Jakarta.

"Saksi kami dari luar DKI, jadi enggak nyoblos," katanya.

Ketua PPK Kramat Jati, Aji Kasmis juga kaget saat teman-temannya yang bertugas di wilayah lain menanyakan perihal kemenangan telak pasangan calon nomor dua. Aji pun menanyakan pada saksi saat mereka mengantarkan kotak suara ke kantor camat.


"Kemarin kami ketemu orangnya, memang dia enggak milih situ," katanya saat ditemui usai rekapitulasi suara di Kantor Camat Kramat Jati, pada Jumat (17/2).

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pemungutan suara pada putaran kedua akan dilakukan. Joni pun menantang pihak yang tidak percaya dengan hasil pemungutan suara di puturan pertama untuk menyaksikan langsung fenomena itu apakah akan terulang.

"Mari kita buktikan putaran kedua gimana. Datang saja biar transparan," katanya.

Ditempat terpisah, Anies Baswedan menanggapi hasil pemungutan suara di TPS 32 Cililitan. Dia mengatakan, pihaknya menunggu verifikasi antara C1 dan suara sebenarnya.

"Artinya, suaranya dicek ulang. Yang kedua, kertas-kertas suara yang masih dalam sengketa artinya ada yang bilang sah ada yang bilang tidak sah itu sedang direview lagi," katanya.

Selain itu, hasil tersebut juga akan verifikasi kajian data yang dimasukkan di level kecamatan. Ketiga tahap itu yang saat ini sedang berlangsung. Dia berharap verifikasi segera selesai.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER