Jakarta, CNN Indonesia -- PDI Perjuangan sebagai partai politik penyokong utama calon gubernur dan wakil gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat harus menambah sedikitnya 10 persen suara untuk bisa memenangkan pilkada pada putaran kedua.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengakui tidak mudah untuk bisa memenangkan pasangan calonnya yang diusung. “Untuk bisa menang paling tidak kami harus menambah suara 10 persen lagi,” ujar Eva kepada CNNIndonesia.com, Sabtu malam (18/2).
Eva mengatakan untuk menambahkan 10 persen suara pada putaran kedua nanti sumbernya dari berbagai macam, seperti dari golput atau warga yang tidak memilih pada pencoblosan 15 Februari lalu.
“Ada 26 persen yang golput jika setengahnya saja mencoblos di putaran kedua nanti dan suaranya ke Ahok-Djarot, lumayan,” kata Eva.
Anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot Bidang Data dan Informasi ini menuturkan sumber penambahan suara pada pencoblosan putaran kedua April mendatang yaitu dari perpindahan dukungan suara ke Ahok-Djarot.
“Peluang kedua ya migrasi dari yang mencoblos pasangan calon nomor urut satu atau tiga,” kata Eva.
Eva meyakini kubu Ahok-Djarot bakal dapat tambahan suara dari pendukung kandidat lain, bukan hanya dari Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tapi juga dari pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
“Karena kan pemilih dinamis, keputusan mereka tergantung dari strategi kampanye kami, terutama pada saat acara debat cagub dan cawagub,” ujarnya.
Dia kemudian menekankan berpengaruhnya dukungan dari partai politik yang semula sebagai pendukung Agus-Sylvi yaitu PAN, PKB, PPP, dan Demokrat.
“Di sini penting dukungan parpol-parpol yang semula di Agus. Tapi yang terpenting dukungan yang riil berupa mesin partai yang kerja full speed,” tutur anggota Komisi III DPR ini.
Menurut Eva kekuatan mesin partai cukup signifikan dalam upaya untuk membantu kekuatan figur calon dalam pilkada Jakarta.
Sementara itu juru bicara Timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Aryo Djojohadikusumo mengatakan pihaknya hanya memerlukan penambahan suara sekitar 650 ribu untuk bisa memenangkan pilkada Jakarta.
“Kami hanya butuh penambahan suara sekitar 600 ribu sampai 650 ribu dari suara pendukung Agus-Sylvi yang totalnya sekitar 930 ribu berdasarkan hasil hitung cepat pencoblosan 15 Februari lalu,” kata Aryo kepada CNNIndonesia.com, Sabtu.
Artinya, ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra ini kalau dipukul rata perlu menambah sekitar 50 suara dari tiap-tiap tempat pemungutan suara di pilkada Jakarta yang jumlah totalnya ada 13.023 TPS. “Dari hitungan penambahan suara itu kami bisa meraih 51,5 persen dan menang,” tutur Aryo.
Berdasarkan penghitungan cepat sejumlah lembaga survei dari pemungutan suara 15 Februari 2017, selisih suara Ahok-Djarot dengan Anies-Sandi hanya berada pada kisaran 3 sampai 4 persen. Adapun perolehan suara Agus-Sylvi jauh di bawah Ahok dan Anies.