Anies Nilai Golput di Pilkada DKI Akan Terdistribusi Acak
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 01:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Anies Baswedan menilai suara golongan putih atau yang tidak berpartisipasi pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta akan terdistribusi secara acak di putaran kedua.
Pada putaran pertama Pilkada DKI 2017 ada 1.655.037 atau 23 persen pemegang hak pilih yang tak menggunakan suaranya di TPS. Warga ibu kota pengguna hak pilih ada sebanyak 5.563.207 orang atau 77,1 persen.
Sementara itu, suara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 936.609 (17,07 persen), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 2.357.637 (42,96 persen), dan Anies-Sandi sebesar 2.193.636 (39,97 persen).
"Sejauh ini yang kami lihat mereka terdistribusi secara random, bukan kelompok tertentu," ujar Anies di Posko Pemenangan Cicurug, Jakarta, Jumat (24/2).
Menurut Anies, angka 23 persen bukan merupakan golongan putih. Sebab, angka tersebut disebutnya lebih karena terdapat alasan-alasan teknis yang menyebabkan tidak bisa memilih.
Untuk itu, Anies menjelaskan, dalam kampanye di putaran kedua dirinya dan Sandiaga akan fokus bagi para pemilih yang sudah menentukan pilihannya. "Karena itu effortnya satu kali, kalau yang ini (non partisipan) dua kali," kata Anies.
Meski demikian, Anies memberi catatan kepada KPU DKI Jakarta agar turut memperhatikan suara-suara yang tidak bisa memilih lantaran terkendala pekerjaan, seperti perawat, dokter maupun operator kendaraan umum.
"Menurut saya KPU dan para instansi atau perusahaan supaya memikirkan agar mereka semua bisa mencoblos. Meskipun dugaan saya secara presentase mungkin tak idak terlalu besar, tapi itu setiap suara penting," ujar Anies. (pmg)
Pada putaran pertama Pilkada DKI 2017 ada 1.655.037 atau 23 persen pemegang hak pilih yang tak menggunakan suaranya di TPS. Warga ibu kota pengguna hak pilih ada sebanyak 5.563.207 orang atau 77,1 persen.
Sementara itu, suara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 936.609 (17,07 persen), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 2.357.637 (42,96 persen), dan Anies-Sandi sebesar 2.193.636 (39,97 persen).
"Sejauh ini yang kami lihat mereka terdistribusi secara random, bukan kelompok tertentu," ujar Anies di Posko Pemenangan Cicurug, Jakarta, Jumat (24/2).
Menurut Anies, angka 23 persen bukan merupakan golongan putih. Sebab, angka tersebut disebutnya lebih karena terdapat alasan-alasan teknis yang menyebabkan tidak bisa memilih.
Untuk itu, Anies menjelaskan, dalam kampanye di putaran kedua dirinya dan Sandiaga akan fokus bagi para pemilih yang sudah menentukan pilihannya. "Karena itu effortnya satu kali, kalau yang ini (non partisipan) dua kali," kata Anies.
Meski demikian, Anies memberi catatan kepada KPU DKI Jakarta agar turut memperhatikan suara-suara yang tidak bisa memilih lantaran terkendala pekerjaan, seperti perawat, dokter maupun operator kendaraan umum.
"Menurut saya KPU dan para instansi atau perusahaan supaya memikirkan agar mereka semua bisa mencoblos. Meskipun dugaan saya secara presentase mungkin tak idak terlalu besar, tapi itu setiap suara penting," ujar Anies. (pmg)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK