Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Anies Baswedan menilai lebih mudah menggaet pendukung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni ketimbang merebut suara mereka yang pada putaran pertama lalu tak menggunakan hak suaranya. Mereka yang memilih Agus menurut Anies sudah terbukti mau berpartisipasi dalam Pilkada.
"Jauh lebih sederhana untuk menjangkau mereka yang sudah jelas terlibat memilih," kata Anies di Jakarta Selatan, Kamis (23/2).
Selain suara Agus, jumlah Golput juga jadi incaran pada putaran kedua mendatang. Pasalnya, jumlahnya sangat siginifikan yakni 23 persen. Jumlah ini bahkan lebih banyak dari pada pemilih Agus-Sylvi.
Pada putaran pertama Pilkada DKI 2017 ada 1.655.037 pemegang hak pilih yang tak menggunakan suaranya di TPS atau berada di kisaran 23 persen. Sementara pasangan Agus-Sylvi memperoleh 936.609 suara atau 17,07 persen.
Anies sendiri menilai angka 23 persen itu sebenarnya bukan bagian dari golput, melainkan tingkat partisipasi pemilih. Sebab, pemilu dinilai bersifat sukarela tanpa ada paksaan untuk terlibat.
"Kalau golput itu secara sadar tidak mengikuti sebagai bentuk protes. Itu makanya yang dinamakan golongan putih," ujarnya.
Anies berpendapat, setiap pemilu pasti ada warga yang tidak berpartisipasi. Sehingga, hal tersebut perlu ditingkatkan dalam putaran kedua yang berlangsung pada 19 April.
Namun Anies mengatakan angka warga yang tidak memilih, tidak akan mengalami perubahan signifikan di putaran kedua.
"Tentu bisa (ditingkatkan) tapi pengalaman kalau baca survei, biasanya kelompok yang tidak partisipasi distribusi suaranya biasanya hampir sama," kata Anies
(sur/pmg)