Survei Median: 35 Persen Pemilih AHY Beralih ke Anies-Sandi

Joko Panji Sasongko, M Andika Putra | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 16:45 WIB
Limpahan dukungan dari pendukung AHY membuat elektabilitas Anies-Sandiaga meningkat 6,3 persen, unggul dari elektabilitas Ahok-Djarot.
Agus Harimurti Yudhoyhono bersama para pendukungnya. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Lembaga Media Survei Nasional (Median) menyatakan 35 persen pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengalihkan dukungannya ke pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Peralihan dukungan itu membuat elektabilitas Anies-Sandi unggul dari Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Survei Median menyimpulkan elektabilitas Anies-Sandiaga meningkat 6,3 persen menjadi 46,3 persen dan Ahok-Djarot menjadi 39,7 persen atau menurun sebesar 3,3 persen.

Peningkatan elektabilitas itu merupakan perbandingan hasil rekapitulasi KPU DKI pada putaran pertama yang menyebut perolehan suara Ahok-Djarot sebesar 42,96 persen dan Anies-Sandiaga sebesar 39,97 persen.

"Namun tingkat undecided voters yang ditemukan selama survei sebesar 14 persen. Berarti peluang untuk saling salip tetap terbuka," ujar Direktur Eksekutif MEDIAN Rico Marbun di Jakarta, Senin (6/3).
Survei Median diselenggarakan 21-27 Februari dengan melibatkan 800 responden yang memiliki hak pilih pada Pilkada DKI putaran pertama. Tingkat kesalahan of eror dari survei tersebut kurang lebih 3,4 persen.

Rico menjelaskan, penurunan elektabilitas Ahok-Djarot disebabkan oleh peralihan dukungan dari pendukung pasangan Agus-Sylvi sebesar 35 persen.

"Dari 100 persen pemilih Agus-Sylvi di putaran pertama, ada 10 persen memilih Ahok-Djarot dan 35 persen memilih Anies-Sandiaga di putaran kedua. Sementara undecided sebesar 55 persen," ujarnya.
Selain peralihan dukungan, penurunan elektabilitas Ahok-Djarot juga dipengaruhi oleh sentimen politik identitas, gelombang "anti-Ahok" yang muncul pada putaran pertama, dan faktor karakter personal Ahok.

Dalam survei ditemukan, sebesar 27,1 persen pemilih Anies-Sandiaga menyebut faktor agama menjadi alasan mereka memilih pasangan calon nomor urut tiga. Kemudian disusul oleh sentimen "anti Ahok" sebesar 25,9 persen.

Dalam aspek karakter personal, sebanyak 28 persen responden tidak menyukai gaya bicara Ahok. Tak hanya itu, sikap arogan dan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok juga menjadi penilaian lain.

Di sisi lain, kata Rico, perbedaan signifikan ditemukan dari para pemilih Ahok-Djarot. Mereka mengutamakan faktor kompetensi ketimbang variabel lainnya.
Hasil survei juga mengungkap sebesar 33,2 persen memilih karena pengalaman dan kinerja pasangan Ahok-Djarot. Kemudian disusul oleh faktor bersih dari korupsi sebesar 17,1 persen dan ketegasan sebesar 15,7 persen.

"Faktor agama sangat kecil, sebesar 0,4 persen ditemukan di pemilih Ahok-Djarot. Framing kompetensi yang lebih dominan," ujarnya.

Meski elektabilitas menurun, kata Rico, secara face to face 53,6 persen responden lebih memilih pasangan Ahok-Djarot ketimbang Anies-Sandiaga dalam segi kompetensi untuk memimpin DKI ke depan yang hanya 32,5 persen.

"Tingkat kepuasan terhadap incumbent juga masih tinggi. Sebanyak 9,3 persen merasa sangat puas, 56,3 persen puas. Hanya 30 persen yang tidak puas," ujar Rico.

Jadi rujukan Anies-Sandi

Sandiaga Uno menyatakan hasil survei Median akan dijadikan referensi tim pemenangan selama kampanye putaran kedua. Hasil survei itu akan digunakan sebagai materi pengayaan terhadap survei internal pasangan calon nomor urut tiga.

"Saya ingin ada sebuah masukan bagi tim karena Median juga dipakai sebagai referensi beberapa lembaga," ujar Sandi di Depok, Senin (6/2).

Sandi mengatakan, kampanye putaran dua nanti timnya bakal fokus pada tiga program prioritas, yakni OK OCE, hunian terjangkau dengan DP nol persen, dan Kartu Jakarta Pintar Plus.

Selain itu, Anies-Sandi juga akan menjangkau sejumlah titik di lokasi yang belum sempat dikunjungi.
(wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER