Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan enggan menanggapi lebih jauh mengenai pernyataan tokoh nelayan Muara Angke, yang menyebut sebagian nelayan asli Jakarta tak lagi mempersoalkan reklamasi.
"Kalau kasus khusus biar dilihat sendiri. Saya tidak mau komentari lebih jauh. Kami juga enggak tahu itu benar atau tidak," ujar Anies di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (13/3).
Menurut Anies, keputusannya menolak melanjutkan reklamasi tidak akan terpengaruh dari pandangan beberapa pihak. Pihaknya, kata Anies, tetap fokus pada substansi persoalan yang dihasilkan reklamasi.
"Jadi keputusan-keputusan setuju atau tidak itu lebih dari sekedar adanya pandangan sekelompok orang, tapi lebih dari apa subtansi manfaatnya," kata Anies.
Anies mengklaim, substansi penghentian reklamasi semata-mata ditujukan untuk perbaikan lingkungan hidup, mengurangi ketimpangan sosial, dan memberi kesempatan yang sama bagi warga Jakarta.
Sejumlah tokoh nelayan di Teluk Jakarta sebelumnya menolak politisasi isu reklamasi di Pantai Utara Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
"Intinya kami menolak diperalat dalam politik Pilkada DKI karena sebagian besar nelayan asli tak lagi mempersoalkan reklamasi," kata tokoh nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Syarifuddin Baso seperti dikutip Antara, kemarin.
Syarifuddin menilai, politisasi dan penolakan reklamasi selama proses Pilkada hanya menguntungkan segelintir pihak. Dia mengklaim warga Muara Angke mendukung kelanjutan proyek reklamasi asal diikutsertakan dalam setiap pembahasannya dan tidak disertai penggusuran.
Dia pun menilai sejumlah LSM hanya melibatkan nelayan pendatang yang sesungguhnya tidak berkepentingan terhadap Teluk Jakarta. Reklamasi dia nilai tidak berhubungan dengan penurunan tangkapan ikan karena sejak lama nelayan sebenarnya sudah sulit mencari ikan akibat buruknya pencemaran.