Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997 Soerjadi Soedirja meminta para calon orang nomor satu di ibu kota tak hanya beradu program jelang pemungutan suara. Ia berkata, para calon gubernur DKI sepatutnya berkomitmen meneruskan program sukses milik pemerintahan sebelumnya.
"Setiap gubernur memiliki program, tapi ketika dia lengser, programnya pun ikut lengser. Program itu seharusnya dilanjutkan," kata Soerjadi di Jakarta, Senin kemarin.
Soerjadi mengklaim, selama lima tahun memimpin Jakarta ia menggagas sejumlah program pembangunan. Namun Sutiyoso yang kemudian terpilih menggantikannya tidak melanjutkan program-program tersebut.
"Saya punya banyak program dulu, tapi penerus saya tidak lanjutkan," tuturnya.
Lebih dari itu, Soerjadi enggan mengomentari sejumlah isu dan insiden negatif yang muncul pada pilkada DKI 2017. Ia berkata, masyarakat Jakarta harus menggunakan nurani untuk menentukan gubernur pilihan mereka.
Soerjadi berkata, pilkada DKI tidak boleh menjadi ajang yang meretakkan hubungan antara kelompok masyarakat. "Dimana pun, di Indonesia ini, harus ada persatuan dan kesatuan untuk mencapai sesuatu. Kalau terus menerus bertentangan, mau bikin apa?" ucapnya.
Soerjadi juga mengimbau warga Jakarta menjalankan demokrasi sehat tanpa fitnah. Ia menilai, setiap peserta Pilkada DKI memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda.
"Saya hanya berharap para pemilih bisa memilih gubernur yang tepat. Kalau tidak, perubahan tidak akan pernah terjadi," kata dia.
Soerjadi merupakan gubernur ke-13 DKI. Program pembangunan rumah susun, pembukaan kawasan hijau, dan menggiatkan pembuatan daerah resapan dijalankan Soerjadi selama lima tahun.
Purnawirawan TNI Angkatan Darat yang meraih pangkat jenderal kehormatan itu juga dikenal karena melarang becak beroperasi di jantung Jakarta. Kebijakan itu ia jalankan, meneruskan keputusan yang diambil gubernur sebelumnya, Wiyogo Atmodarminto.