Jakarta, CNN Indonesia -- Sandiaga Uno melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdasarkan saran dari Bambang Widjojanto, mantan wakil ketua lembaga antikorupsi tersebut yang kini bergabung ke tim Anies-Sandi.
Sandiaga mengatakan pelaporan harta itu juga karena dirinya merasa menjadi calon wakil gubernur yang paling disorot dari sisi harta.
Sandiaga memang menjadi calon wakil gubernur terkaya dibanding calon lain. Pada Laporan Harta Kekayaan oleh Penyelenggara Negara (LKHPN) pada November lalu, total harta Sandi sebesar Rp 3.856.763.292.656 dan USD 10.347.381. Sedangkan harta Djarot Saiful Hidayat adalah Rp 6.295.603.364.
Sandi menjelaskan pelaporan ke KPK pada hari ini sudah dijadwalkan oleh tim pemenangan sejak lama. Menurutnya ini bentuk komitmen transparansi di putaran kedua Pilkada DKI.
"Ini adalah saran dari tim pakar kami yang dikomandoi oleh pak Bambang Widjajanto. Menyampaikan bahwa alangkah baiknya Sandi memperbaharui laporan harta kekayaan calon pejabat negara dan memberikan informasi tersebut kepada KPK," kata Sandi.
Sandi belum mengetahui secara pasti berapa jumlah hartanya setelah mengikuti Pilkada. Pasalnya pada putaran pertama ia mengeluarkan dana sebanyak Rp 62,8 miliar dan pada putaran kedua sebanyak Rp 5 -7 miliar.
Perubahan Nilai KekayaanSandi menjelaskan perubahan hartanya juga karena nilai surat berharga yang naik. Oleh karena itu ia tidak bisa memastikan angkanya.
"Besaran angkanya saya belum lihat. Tapi setelah proses dari KPK baru saya lihat. Saya harus tanya ke KPK berapa lama pemeriksaannya," kata Sandi.