Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno membentuk satuan tugas dan gerakan anti
hoax serta fitnah. Satgas atau gerakan ini menindaklanjuti masifnya berita
hoax dan fitnah kepada mereka di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ternyata dalam perjalanan, kami menghadapi beberapa fenomena yang mungkin sudah pernah terjadi di beberapa Pilkada sebelumnya, tapi tidak pernah semasif dari Pilkada yang sekarang ini," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Cicurug, Jakarta, Senin (27/3).
Sandiaga mengaku banyak mendapat pertanyaan dari rekan-rekan bisnisnya terkait berbagai pemberitaan yang dia anggap
hoax dan fitnah. Dia dan Anies pun mulai terusik dengan ragam pemberitaan itu.
"Kalau orang-orang dekat saja bisa mempertanyakan, apalagi orang yang tidak kenal kami," ujar Sandi.
Menurut Sandiaga, berita
hoax membangun opini yang salah di masyarakat. Hal itu diakui membuatnya kerepotan menjelang tiga pekan pemilihan putaran kedua pada 19 April.
Intensitas pemberitaan
hoax dan fitnah yang begitu masif, kata Sandiaga, mencerminkan persaingan dan pertarungan di Pilkada mulai tidak sehat.
Pada mulanya, Sandiaga dan Anies sepakat mendiamkan dan tidak mempedulikan sejumlah pemberitaan yang menjurus pada fitnah. Namun, dengan didiamkan, justru pemberitaan
hoax dan fitnah semakin masif.
"Oleh karena itu hari ini kami luncurkan sebuah gerakan yang mudah-mudahan menginspirasi, yaitu gerakan anti
hoax, yaitu stop sebar
hoax," kata Sandiaga.
Gerakan ini, kata Sandiaga, melibatkan berbagai unsur tim pemenangan seperti juru bicara Anies-Sandi, Pandji Pragiwaksono, dan juga melibatkan relawan dan tokoh masyarakat.
Nantinya, gerakan atau satgas ini akan dipimpin oleh Razi Thalib sebagai ketua, serta melibatkan tim advokasi dan hukum untuk mengurus tindak pidana yang ditemukan dari berita fitnah serta
hoax.
Sementara itu, Anies mengatakan gerakan anti
hoax akan mengumpulkan semua kabar fitnah maupun kampanye hitam dalam sebuah
website yang dapat diakses masyarakat luas.
"Sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa itu adalah fitnah, bahwa itu adalah
hoax, bukan dari kami. Nanti websitenya di jakartamajubersama.com dan juga di website fitnahlagi.com," ujar Anies.
Berita-berita
hoax tentang Anies-Sandi itu nantinya akan ditangapi secara santai dan memverifikasi berbagai berita fitnah dan
hoax yang tersebar. Hingga kini, dalam situs tersebut sudah terkumpul 36 berita fitnah dan
hoax yang ditujukan kepada Anies-Sandi.
"Nanti Satgas akan bekerja, merespons, menjawab, mencari tau apa-apa saja yang ada, dikumpulkan dan kami nanti akan tunjukkan saja betapa banyaknya kabar-kabar fitnah yang menyebar," ujar Anies.