Anies Sindir Target Menang 90 Persen Djarot di 2000 TPS

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2017 19:30 WIB
Ahok-Djarot pada putaran pertama menang 90 persen di 542 TPS, mayoritas di Jakarta Barat dan jakarta Utara. Anies menyebut target yang unik.
Anies Baswedan menyindir target kemenangan 90 persen Djarot di 2.000 TPS pada putaran kedua. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Anies Baswedan menyindir target muluk Djarot Saiful Hidayat soal kemenangan 90 persen di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS). Pada putaran pertama lalu, kemenangan mutlak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot terkonsentrasi di dua wilayah: Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang menyebar di 542 TPS.

Aniess menyebut target kemenangan 90 persen itu sebagai keunikan. Dia mengatakan, jika terjadi, biasanya kemenangan mutlak itu terjadi secara acak.
"Ini terkumpul, terkonsentrasi di dua kota, dan wilayah. Jadi ini fenomena menarik," kata Anies di Posko Pemenangan Cicurug, Jakarta, Senin (27/3).

Berdasarkan rekapitulasi KPU DKI, Jakarta Utara dan Jakarta Barat merupakan wilayah yang dikuasai pasangan Ahok-Djarot.

Di Jakarta Barat pasangan nomor urut dua itu meraih 48,6 persen suara, diikuti Anies-Sandi 35,3 persen suara dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 16,1 persen suara.
Di Jakarta Utara Ahok-Djarot mendapat 48,4 persen suara, Anies-Sandi meraih 35,1 persen suara dan Agus-Sylvi mendapat 16,5 persen suara.

Anies mengatakan, kemenangan dengan angka di atas 90 persen adalah hal wajar. Namun, 542 TPS dengan kemenangan di atas 90 persen pada Pilkada DKI Jakarta baru pertama kali terjadi.

"Tiga kali pilkada di sini belum ada TPS yang angka kemenangannya lebih dari 90 persen," katanya. 

Dia menilai sebuah fenomena unik, Anies menyebut hal ini bisa menarik bagi para ahli ilmu politik untuk menjadi studi kasus dan pembelajaran.

Djarot sebelumnya menyatakan bisa meraih kemenangan dengan jumlah suara 90 persen di 2.000 TPS. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan pemetaan dan pendataan yang dilakukan atas TPS-TPS di ibu kota.
"Kami sudah memetakan betul. Dari data kami itu ada lebih dari 2.000 TPS yang suaranya bisa di atas 90 persen," kata Djarot di Jakarta Selatan, Jumat lalu.

Hal itu menurut Djarot bukan hal yang aneh. Sebab, kata dia, hal serupa juga pernah terjadi pada Pilkada 2012. Djarot berkata, saat itu pasangan Jokowi-Ahok berhasil meraih 90 persen suara di sejumlah TPS.

Djarot menyebut pasangan calon bisa meraih 90 persen suara di satu atau lebih TPS karena memiliki barisan pendukung yang loyal.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER